Jakarta, Rasilnews – Warga Kota Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur mengeluhkan kinerja Pemerintah Provinsi Jakarta saat ini yang dianggap tidak menyalurkan bantuan secara merata. Bahkan hingga hari ini, masih banyak masyarakat yang membutuhkan belum menerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) agar anak-anaknya bisa bersekolah. Proses verifikasi yang lambat membuat para orangtua merasakan ketidakpastian.
“Anak saya sampai sekarang KJP-nya belum keluar. Saat ditanya, katanya masih verifikasi. Verifikasi sangat lama, kami jadi bingung bagaimana ini kejelasannya,” kata Yusuf, warga Kelurahan Malaka Jaya, saat menyampaikan keluhannya di acara perkumpulan Warga Kota Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa, (9/07/2024)
KJP memang menjadi andalan warga agar anak-anaknya bisa bersekolah. Di era Anies Baswedan, KJP mengalami sejumlah transformasi menjadi lebih baik dengan berubah nama menjadi Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.
Hal senada diungkapkan Evan, warga Kelurahan Malaka Sari. Dia berharap Anies Baswedan kembali menjadi gubernur agar bisa membantu permasalahan mitra ojek online (ojol). Solusi ini menurut Evan, dapat ditangani dengan bijaksana oleh Gubernur Anies Baswedan sebelumnya “Kami berharap Pak Anies Baswedan kembali menjadi gubernur untuk membantu permasalahan kami,” katanya,Seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Radio Silaturahim.com.
Adi, warga Kelurahan Pondok Bambu, mengakui, setelah periode Gubernur Anies Baswedan selesai, rakyat semakin menderita. Kesenjangan ekonomi terus meningkat. Harga pangan melonjak. Terutama sembilan bahan pokok. “Harga minyak naik terus. Nggak pernah turun,” paparnya.
Jika Anies Baswedan kembali terpilih sebagai gubernur, kata Adi, program-program yang macet pada pemerintahan sekarang ini, dapat digalakkan lagi. Seperti Salah program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus (Kartu Lansia Jakarta (KJL), Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), dan program-program lainnya.
“Harga pangan melonjak, makanan pokok melonjak. Rakyat butuh untuk kelangsungan hidup. Program pangan bersubsidi belum pernah turun di kelurahan. Jika mungkin terpilih program KJP dan KJMU yang terhambat bisa dikembalikan oleh Bapak Anies Baswedan. Begitu juga masalah kependudukan, kemacetan dan masalah masalah dasar lainnya. Yang paling penting adalah adanya pemerataan ekonomi dan kestabilan harga harga di pasar,” tuturnya..
Program-program yang sukses di era Anies Baswedan memang tidak bisa dilanjutkan dengan baik oleh pemerintahan gubernur saat ini. Ita dari Kelurahan Klender mengatakan, dia sampai menunggu bertahun-tahun mengurus program yang di era Anies Baswedan sangat cepat prosesnya itu. “Harapan dari orangtua untuk KJP, KJMU, sulit sekali pengurusannya dan lambat pelaksanaannya. Dari awal masuk sekolah sampai 3 tahun berlangsung dana belum ada yang masuk, yang awal dijanjikan 6 bulan sekali tapi sampai 3 tahun masih terhambat,” katanya.
Begitu juga untuk lansia. “Dulu saat Anies Baswedan menjabat dapat dana lansia, namun setelah Anies Baswedan tidak menjabat, bantuan itu sudah tidak ada lagi. Padahal lansia sangat butuh perhatian,” terang Ita.