Jakarta, Republika – Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan melakukan pertemuan di Amerika Serikat seusai menghadiri pertemuan tingkat menteri APEC. Keduanya bertemu di tengah munculnya wacana duet Airlangga-Zulkifli Hasan sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai duet Airlangga-Zulhas sebagai pasangan capres dan cawapres adalah pilihan yang rasional dan menjanjikan. “Airlangga-Zulhas merupakan pasangan yang sangat realistis dan sudah menggenapi ambang batas presiden 20 persen. Dua partai pengusung Golkar dan PAN dijamin mendapatkan cottail effect di pileg. Terlepas besar kecil cottail effect-nya seperti apa,” kata Adi dalam keterangan, Jumat (26/5/2023), seperti dikutip dari REPUBLIKA.
Dari sisi kinerja, Airlangga-Zulhas juga dianggap klop dan saling melengkapi. Baik Airlangga maupun Zulhas saat ini menjabat sebagai menteri bidang ekonomi di pemerintahan Presiden Joko Widodo. Airlangga menjabat sebagai menteri koordinator bidang perekonomian, sementara Zulhas sebagai menteri perdagangan.
Keduanya bertemu di sela acara pertemuan tingkat menteri APEC di Detroit, Amerika Serikat, pada Kamis (25/5/2023). “Kami memang sejak lama bersama-sama kuat dan yang paling penting punya tiket,” ujar Airlangga di McNamara Airport, Detroit, Amerika Serikat (25/5/2023).
“Kami sejak awal di KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Komunikasi sangat baik dan guyub,” ujar dia menambahkan.
Ditanya soal kemungkinan berpasangan dengan Zulhas pada Pilpres 2024 mendatang, Airlangga hanya melempar senyuman. “Saya dan Pak Zul punya hubungan yang sangat baik. Kami sering komunikasi, bertukar pikiran, mencari solusi terbaik untuk berbagai persoalan bangsa ini. Di kabinet, saat ini kami sama-sama di bidang ekonomi,” kata menko perekonomian itu.
Sementara itu, Mendag Zulhas mengakui ada kecocokan bekerja sama dengan Menko Perekonomian Airlangga. “Hubungan kami berdua sangat panjang dan dekat. Chemistry-nya selalu positif dan saling menguatkan dalam kerja, baik politik maupun pemerintahan,” ujar Mendag Zulhas.
Duet Airlangga-Zulhas mencuat di tengah sulitnya utak-atik pasangan capres-cawapres dari nama-nama kuat yang saat ini tengah beredar. Wacana duet itu disambut positif baik oleh Golkar maupun PAN. Waketum PAN Yandri Susanto menyebut pasangan itu sebagai salah satu opsi yang sedang digodok partainya. Menurut dia, mendorong kader terbaik partai merupakan sesuatu yang rasional. “Salah satu yang sedang kami pertimbangkan serius. Kader partai tentu membawa coat-tail effect yang kuat baik untuk Golkar dan PAN,” ujar Yandri.
Di sisi lain, Golkar mengaku berterima kasih pada PAN yang telah memunculkan nama Airlangga-Zulhas. “Terima kasih kepada PAN yang telah memunculkan nama Pak Airlangga Hartarto sebagai capres, juga Pak Zulhas sebagai cawapresnya,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily.
Meski tanpa PPP yang menyatakan dukungan pada Ganjar Pranowo, Golkar dan PAN bisa mengusung sendiri capres-cawapresnya. Jumlah kursi kedua parpol ini adalah 129 kursi atau 22,43 persen jumlah total kursi di parlemen. Partai Golkar sendiri saat ini memiliki total kursi parlemen 85 atau sebesar 14,78 persen. Sedangkan, PAN memiliki 44 kursi atau 7,65 persen jumlah total kursi di parlemen.