Cibubur, Rasilnews – Dalam salah satu sesi program Dibawah Naungan Alquran di Radio Silaturahim, Ustaz Husein Alattas mengangkat tema yang mendalam mengenai ketentraman jiwa sebagai salah satu anugerah terbesar dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala bagi orang-orang yang beriman. Menurut Ustaz Husein, ketentraman jiwa yang didapat oleh seorang mukmin bukan sekadar kebahagiaan duniawi, melainkan menjadi jembatan menuju kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat.
“Ketenangan jiwa adalah anugerah Allah yang diberikan khusus bagi mereka yang beriman kepada-Nya, beriman pada hari akhir, malaikat-malaikat yang diutus, dan kitab-kitab yang diturunkan kepada para nabi. Ini bukanlah sekadar keimanan yang hanya bermanfaat bagi Allah, tetapi bagi kita sebagai pedoman hidup,” ujar Ustaz Husein dalam tausiyahnya.
Allah SWT berfirman dalam AlQuran Surah Al-Fath Ayat 18
۞ لَقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَنْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًاۙ ١٨
laqad radliyallâhu ‘anil-mu’minîna idz yubâyi‘ûnaka taḫtasy-syajarati fa ‘alima mâ fî qulûbihim fa anzalas-sakînata ‘alaihim wa atsâbahum fat-ḫang qarîbâ
Artinya : Sungguh, Allah benar-benar telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Nabi Muhammad) di bawah sebuah pohon. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia menganugerahkan ketenangan kepada mereka dan memberi balasan berupa kemenangan yang dekat”
Menurutnya, ketenangan jiwa (sakinatun nafs) adalah hadiah eksklusif bagi para hamba Allah yang beriman. Hal ini tidak diberikan kepada mereka yang kafir, meskipun Allah mungkin memberi kekayaan dan kemakmuran dunia kepada siapa saja, baik beriman maupun tidak.
Lebih lanjut, Ustaz Husein menjelaskan bahwa dalam situasi sulit sekalipun, mereka yang memiliki iman yang teguh kepada Allah tidak akan merasa resah, takut, ataupun sedih. Allah SWT berfirman :
اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ ٣٠
innalladzîna qâlû rabbunallâhu tsummastaqâmû tatanazzalu ‘alaihimul-malâ’ikatu allâ takhâfû wa lâ taḫzanû wa absyirû bil-jannatillatî kuntum tû‘adûn
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (Fushshilat · Ayat 30)
Dalam konteks perjuangan dan ujian hidup, Ustaz Husein menegaskan bahwa Allah-lah yang berperan dalam setiap kemenangan umat Islam, bahkan ketika berhadapan dengan musuh yang jauh lebih kuat. Ia mengingatkan pendengar bahwa dalam perang Badar, meskipun jumlah kaum muslimin lebih sedikit, mereka berhasil menang karena keimanan yang kokoh dan bantuan dari Allah. Allah SWT Berfirman :
فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٧
fa lam taqtulûhum wa lâkinnallâha qatalahum wa mâ ramaita idz ramaita wa lâkinnallâha ramâ, wa liyubliyal-mu’minîna min-hu balâ’an ḫasanâ, innallâha samî‘un ‘alîm
Artinya : Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Anfal Ayat 17).
Menurut Ustaz Husein, Allah selalu menurunkan bantuan-Nya kepada orang-orang yang bertakwa dan beriman. Tidak ada yang lebih mulia bagi seorang mukmin selain ketakwaan, karena dengan ketakwaan, seseorang akan senantiasa mendapat dukungan dari Allah dalam segala situasi, termasuk dalam menghadapi musuh yang lebih besar.
Ustaz Husein juga menyoroti pentingnya bertawakal kepada Allah dalam segala urusan kehidupan. Ia mengutip surah At-Talaq ayat 3 yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi mereka yang bertawakal kepada-Nya.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا ٣
wa yarzuq-hu min ḫaitsu lâ yaḫtasib, wa may yatawakkal ‘alallâhi fa huwa ḫasbuh, innallâha bâlighu amrih, qad ja‘alallâhu likulli syai’ing qadrâdan
Artinya : “menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.(QS. At-Talaq ayat 3)
Menurutnya, dalam kehidupan ini, manusia harus yakin bahwa segala urusan mereka ada dalam genggaman Allah. Segala kesulitan dan permasalahan akan diberikan jalan keluar oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan bersandar penuh kepada-Nya.
Ustaz Husein juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi umat Islam di era modern ini. Meskipun jumlah umat Islam sangat besar dan banyak di antara mereka yang memiliki pendidikan agama, namun banyak pula yang tergelincir dari jalan yang benar.
“Sayangnya, apa yang mereka pelajari tidak masuk ke dalam hati mereka. Ketika menghadapi tekanan dan ancaman, mereka mudah menjual agama mereka. Karena keimanan mereka belum menyentuh hati,” ujar Ustaz Husein dengan nada prihatin.
Ia menutup tausiyahnya dengan mengajak para pendengar untuk senantiasa memohon kepada Allah agar diberikan keteguhan iman dan ketenangan dalam menghadapi segala cobaan hidup.
“Kita harus banyak-banyak memohon kepada Allah agar menuangkan rasa percaya diri, ketenangan, dan keyakinan terhadap janji-Nya dalam hati kita. Dengan begitu, kita dapat menghadapi segala tantangan hidup dengan tenang dan penuh keyakinan,” pungkas Ustaz Husein.