Disampaikan oleh Ustaz Husein Allattas di Masjid Silaturahim Ba’da Sholat Maghrib
Auzubillahiminasyaitanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Alhamdulillah, kita dapat bertemu lagi setelah menyelesaikan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri. Semoga Allah membuka pintu rahmat-Nya yang luas bagi kita semua, menjadikan kita masyarakat yang beriman, bertakwa, dan bermanfaat bagi bangsa dan negara kita. Semoga Allah menjadikan kita pengikut yang baik dari Nabi kita, Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam. Mudah-mudahan, di tahun yang akan datang, kita dapat menjalankan ibadah puasa dalam keadaan yang lebih baik lagi. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Para jemaah yang terhormat, dalam sebuah diskusi televisi dan juga dalam pertanyaan yang diajukan oleh kaum muda, banyak yang menyampaikan bahwa mereka berusaha berbuat baik tetapi tidak melaksanakan salat karena melihat banyak orang yang beribadah tetapi melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, seperti korupsi. Mereka berpendapat bahwa Allah tidak membutuhkan salat dari kita, yang penting kita menjadi manusia yang baik. Namun, hal ini sebenarnya merupakan pandangan yang viral saat ini di kalangan sebagian orang yang merasa tidak puas terhadap mereka yang beragama tetapi berperilaku tidak sesuai dengan ajaran agama.
Menurut pendapat anak-anak, apakah ucapan tersebut benar atau salah? Saat ini, di zaman modern dan terbuka seperti sekarang, kita tidak boleh mengandalkan emosi semata dalam berdiskusi. Di zaman dahulu, ketika masyarakat masih tertutup dan belum ada media sosial, orang tua mungkin menasihati agar anak-anak tidak terlalu banyak bertanya. Namun, hal ini tidak berlaku lagi saat ini. Kami ingin memberikan jawaban yang dapat diterima oleh hati, untuk memperkuat keyakinan kita.
Kita semua tahu bahwa salat merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh Allah, bukan karena Allah membutuhkan salat dari kita. Allah berfirman, “Wahai manusia, sesungguhnya kalian-lah yang membutuhkan kepada Allah, dan Allah Dialah yang Maha Kaya, Maha Terpuji.” (Surah Fathir: 15). Lalu, mengapa Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan salat? Apakah tidak sia-sia jika Allah sendiri tidak membutuhkan salat kita?
Sebenarnya, salat adalah rahmat dan karunia tak terhingga dari Allah. Sebagaimana seorang pengusaha atau pejabat dapat memiliki akses langsung ke kepala negara, begitu juga kita sebagai manusia dapat berhubungan langsung dengan Allah. Salat adalah undangan dari Allah, yang menjanjikan keberuntungan bagi kita, membuka pintu rahmat-Nya, dan memberikan penerangan bagi jiwa kita. Jika seseorang melakukan salat hanya sebagai rutinitas tanpa hati yang ikhlas, maka salat tersebut tidak akan memberikan manfaat yang sebenarnya.
Ketika adzan berkumandang, “Hayya ‘ala al-falah” (Marilah menuju keberhasilan), banyak orang salat namun hati dan jiwa mereka tidak ikut bersujud dan rukuk. Maka dari itu, Allah memerintahkan kita untuk melaksanakan salat agar jiwa kita terjaga dan terhubung langsung dengan-Nya. Kita harus ingat bahwa manusia yang terputus dari Allah akan binasa, sama seperti meteor yang akan padam begitu meninggalkan sumbernya.
Kesimpulannya, salat adalah kunci utama untuk menjaga hubungan kita dengan Allah. Dengan menyebut nama Allah sebelum melakukan sesuatu, kita membuka pintu rahmat-Nya, sehingga segala perbuatan kita dilandasi oleh keberkahan-Nya. Sebagai contoh, kisah Maulana Yusuf yang singkat umurnya, namun penuh berkah karena selalu terhubung dengan Allah. Begitu pula kisah seorang ayah yang menjadi terkenal karena mengajarkan Al-Qur’an dan Asmaul Husna, menjadi bukti bahwa keberkahan hidup terletak pada hubungan kita dengan Allah.
Dengan demikian, mari kita resapi makna dalam ucapan Bismillahirrahmanirrahim. Ini bukanlah sekadar kata-kata, melainkan penghubung jiwa, amal, dan tujuan hidup kita dengan Allah. Semoga anak-anak kita semua meraih kesuksesan dunia dan akhirat di bawah naungan rahmat-Nya. Subhanakallahumma wabihamdik. Ashhadu alla ilaha illa anta, astagfiruka wa atubu ilaih.