Cibubur – Setiap orang akan mengalami musibah. Sebagai seorang muslim, tentunya tidak perlu panik berlebihan dalam menghadapi musibah. Seharusnya seorang muslim mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan ketika musibah datang.
Menurut Syeikh Abdul Aziz, tindakan yang harus dilakukan ketika menghadapi musibah yaitu dengan bersabar. Menahan hati dari kebencian, menahan lidah dari setiap keluhan dan menahan untuk tidak menyakiti diri sendiri, itulah yang dimaksud sabar menurut Syeikh Abdul Aziz.
Sedangkan menurut Ibnu Qayyim Al Jauziyah, ada empat golongan manusia dalam menghadapi musibah. Pertama, manusia yang berprasangka buruk, hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan akal. Kedua, manusia yang menghadapi musibah dengan bersabar. Ketiga, manusia yang selalu berprasangka baik kepada Allah ketika mendapat musibah, tingkatan ini berada diatas sabar. Keempat, syukur atas musibah, hal ini yang sangat jarang dilakukan kecuali hanya orang-orang yang keimanannya cukup kuat.
Nabi dan rasul ketika musibah datang tidak ingin itu cepat berlalu. Karena beliau mengetahui di balik musibah itu pasti ada hikmah dan kemuliaannya, termasuk para wali Allah juga melakukan hal tersebut.
Ustadz Wahyudi Ks dalam channel youtube rasil tv mengatakan : “tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi besok, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan dan dimana kematian akan menjemputnya.” Selasa, (19/7/2022).
Sabar adalah salah satu terapi penyakit hati. Kata sabar mudah diucapkan namun aplikasinya dalam kehidupan butuh kesungguhan. Ketika seseorang yang mendapat musibah dapat menghadapinya dengan ikhlas dan sabar, maka Allah akan menaikkan keimanannya dan menyediakan pahala baginya menjadi salah satu keutamaan sabar. Sebagaimana firman Allah : “…Dan bersabarlah kalian, karena Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal : 46).