Cianjur, Rasilnews – Organisasi kerelawanan, Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Pusat pamit setelah kurang lebih dua bulan membantu para korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Meski begitu, misi kemanusiaan ini belum usai dan akan dilanjutkan oleh UAR Kordinator Wilayah (Korwil) Jawa Barat (Jabar).
Acara penutupan giat relawan UAR Pusat dan penyerahan kepada UAR Korwil Jabar resmi dilaksanakan di Cianjur pada Kamis (19/1/2023) pagi.
Ketua Umum UAR, H. Bustamin Utje mengatakan, dalam melanjutkan berbagai program bantuan di lokasi bencana tersebut, UAR Korwil Jabar akan dipimpin oleh Ustaz Encep Zarkasih yang sebelumnya juga menjadi Koordinator Lapangan (Korlap) UAR saat melaksanakan misi kemanusiaan di Cianjur itu.
“Dilanjutkan oleh UAR Korwil Jabar, dipimpin oleh Ustaz Encep Zarkasih,” ujarnya dalam sambutan di acara penutupan itu.
Pada kesempatan yang sama, Korlap UAR di Cianjur, Ustaz Encep Zarkasih mengungkapkan, selama bertugas sekitar dua bulan, UAR telah berhasil mendirikan ratusan hunian sementara (huntara), membangun masjid-masjid, membongkar bangunan yang rusak dan tidak layak huni, perbaikan sanitasi, hingga pengadaan kegiatan trauma healing untuk memulihkan psikologis para penyintas gempa Cianjur.
“Para relawan (berasal) dari Lampung, Palembang, Jawa Tengah, dari semua (daerah) dikumpulkan dan tidak terasa telah menghasilkan ratusan huntara, membongkar ratusan rumah yang tidak layak huni dan dibersihkan sesuai permintaan, dan banyak pula melakukan terapi agar para korban segera pulih,” jelas Encep.
UAR sejak hari pertama bencana gempa Cianjur pada 21 November 2022 hingga saat ini telah mengirimkan kurang lebih 200 personil. Tim UAR terdiri dari berbagai keahlian dan juga berasal dari berbagai daerah mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jabodetabek, Lampung dan Sumatera Selatan.
Sementara itu, Pembina UAR Pusat, Imaam Yakhsyallah Mansur mengatakan, misi kemanusiaan yang dijalankan UAR merupakan implementasi dari ayat pertama surah Al-Fatihah, yaitu Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.
“Membantu di Cianjur sebagai pelaksanaan ayat pertama Al-Fatihah. Wujud kasih sayang kita kepada sesama makhluk Allah subhanahu wa ta’ala,” kata Imaam Yakhsya saat memberikan sambutan dalam acara tersebut melalui zoom meeting.
Ia menjelaskan, kata Rahman dalam ayat tersebut bermakna keinginan untuk berbuat baik kepada yang lain tanpa mengharap timbal balik.
“Itu landasan kita membantu ikhwan-ikhwan (saudara) kita di Cianjur,” imbuhnya.
“Walaupun bantuan yang kita berikan masih sangat kecil tapi alhamdulillah kita berhasil membuat beberapa tempat menjadi lebih baik daripada sebelumnya,” tuturnya.
Imaam secara khusus berterima kasih kepada semua unsur yang sudah terlibat dalam membantu melancarkan setiap program UAR di Cianjur tersebut.
Berdasarkan hasil kunjungan UAR ke Pemerintah Daerah Cianjur, Ketua Umum UAR Bustamin Utje mengatakan, ia mendapat kabar bahwa Bupati Cianjur Herman Suherman akan mewakafkan tanahnya yang berada di Cugenang untuk membantu para penyintas gempa di wilayah kepemimpinannya itu.
Namun, kata Bustamin, belum diketahui kepada siapa tanah wakaf itu akan diserahkan.
“Apakah itu diserahkan kepada UAR atau masyarakat lainnya tapi pada intinya niat baik dari Pak Bupati harus direspon dan kita mempersiapkan segalanya untuk bisa melakukan pembangunan dan lain sebagainya,” jelasnya.
Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) didirikan pada 2004 ketika bencana tsunami terjadi di Provinsi Aceh, oleh mendiang pemimpin wadah persatuan umat, Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H. Muhyiddin Hamidy.
UAR sudah terjun ke berbagai tempat bencana, baik di dalam maupun di luar negeri, seperti tsunami Aceh, tsunami Pangandaran, Gunung Merapi Yogyakarta, gempa Lombok, Palu, Mamuju, Gempa Nepal, Gaza Palestina dan lainnya.