Cibubur, Rasilnews – Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, pada Senin menegaskan bahwa Suriah telah memasuki “era baru” setelah perkembangan dramatis yang terjadi akhir pekan lalu. Fidan menekankan dukungan Ankara yang tak tergoyahkan kepada rakyat Suriah dalam menghadapi perubahan tersebut.
Berbicara dalam pertemuan bertema “Langkah Diplomatik Turkiye dan Implikasinya terhadap Global” di Ankara, Fidan menyebut perubahan ini sebagai secercah harapan, merujuk pada jatuhnya rezim Assad.
“Kami berharap para aktor internasional, terutama PBB, dapat memberikan bantuan kepada rakyat Suriah dan mendukung terbentuknya pemerintahan baru yang inklusif,” ujar Fidan seperti dikutip dari kantor berita Turkiye Anadolu Agensi.
Ia menambahkan bahwa sejak awal Turkiye selalu mendorong solusi permanen melalui rekonsiliasi nasional untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di Suriah.
Fidan juga mengkritik rezim Assad karena dianggap gagal berdamai dengan rakyat Suriah meskipun banyak peluang telah diberikan. “Era baru telah dimulai di Suriah, dan sekarang saatnya fokus pada masa depan,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Fidan menekankan pentingnya membangun Suriah yang inklusif, di mana berbagai kelompok etnis dan agama dapat hidup berdampingan dengan damai. “Kami ingin melihat Suriah baru yang memiliki hubungan baik dengan negara-negara tetangganya dan berkontribusi pada stabilitas kawasan,” tambahnya.
Fidan menegaskan bahwa Turkiye siap memberikan dukungan yang diperlukan kepada rakyat Suriah. “Kami selalu berdiri bersama saudara-saudari Suriah, bahkan di saat-saat tersulit, dan kami akan terus mendukung mereka dalam babak baru yang sedang dimulai di Damaskus,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya mencegah kelompok teroris, seperti Daesh dan PKK, memanfaatkan situasi saat ini. “Ini adalah langkah penting untuk memastikan Suriah tidak lagi menjadi tempat berlindung bagi terorisme,” tegas Fidan.
Menurut Fidan, keberhasilan oposisi Suriah dalam merebut Damaskus menunjukkan pentingnya diplomasi jangka panjang dan kesabaran. Setelah 13 tahun perang saudara, pada Minggu lalu pasukan oposisi berhasil menggulingkan rezim Assad melalui serangan kilat yang berlangsung selama 10 hari.
Kemajuan ini, yang didukung oleh milisi oposisi lainnya, memaksa Assad dan keluarganya melarikan diri ke Moskow, di mana mereka menerima suaka dari Rusia.
Fidan menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa Turkiye akan terus bekerja untuk keadilan, perdamaian, dan stabilitas di kawasan.