Selasa, 23 Rabiul Akhir 1445 H/ 7 November 2023
Oleh: Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil
Sampai sekarang rakyat Palestina masih berjuang membebaskan negerinya dari penjajah ‘Israel’. Hujan bom terus mengguyur seantero kota Gaza. Ribuan orang meninggal dunia. Tiga ribu lebih di antaranya adalah anak-anak. ‘Israel’ dibantu Amerika Serikat dan sekutunya terus melancarkan serangan-serangan yang membabi buta. Tak peduli dan tak melihat siapa sasarannya. Pagi, siang, sore, terlebih di malam hari suara bom menggelegar. Bangunan-bangunan hancur lebur. Rumah sakit juga tidak luput dari pengeboman termasuk rumah sakit Indonesia yang dibangun dari pengumpulan donasi masyarakat di tanah air.
Mereka memutus jaringan internet agar kekejian mereka tidak terekspos ke dunia luar. Mereka memutus suplai makanan, minuman, obat-obatan. Mereka sengaja menciptakan kelaparan bagi warga Gaza. Sungguh perilaku yang tidak mungkin akan dilakukan kecuali oleh manusia-manusia yang tidak memiliki perikemanusiaan. Di sisi lain, kita harus berterima kasih kepada Palestina. Mengapa? Karena mereka telah mengajarkan banyak hal kepada kita, beberapa di antaranya :
Pertama, Palestina mengajarkan kepada kita tentang betapa pentingnya jihad. Dengan jihad, pasukan musuh lari kocar-kacir melihat perjuangan umat. Meski di bawah tekanan selama berpuluh tahun, dijajah, dibantai, dirampok tanah dan rumahnya, diusir dari tanah airnya oleh Zionis ‘Israel’ namun tidak memadamkan kobaran jihad di dada para pejuang. Jihad menjadi momok yang menakutkan di hati para musuh. ‘Israel’ sadar tidak mudah menaklukkan Palestina. Sebab mereka berhadapan dengan para mujahid. Para mujahid yang mencintai kematian.
Kedua, Palestina mengirimkan pesan kepada kita betapa biadabnya ‘Israel’. Selama ini kita mengetahui informasi kekejian mereka dari Al-Quran dan Sunnah, yang di antaranya mereka membunuh para Nabi. Dengan apa yang terjadi di bumi Palestina, kita ditunjukkan bahwa orang-orang ‘Israel’ adalah bangsa al-Maghduub a’laihim (bangsa yang dimurkai Allah). Setiap hari kita membaca ayat al-Maghduub a’laihim, khususnya dalam shalat. Sekarang kita dipertontonkan betapa sangat benarnya firman Allah.
Kebiadaban mereka sangat luar biasa. Mereka bunuh anak-anak seperti membunuh hewan. Tanpa beban. Mereka membantai kaum wanitanya. Mereka bom rumah sakit, mereka bunuh para dokter, perawat, pasien tanpa rasa bersalah. Seluruh masyarakat internasional akhirnya bisa mengetahui kekejian ‘Israel’. Amerika Serikat membela ‘Israel’ tapi rakyatnya tumpah ruah ke jalan mengecam ‘Israel’ sebagai pelanggar HAM berat. Pemerintahan Inggris sama, menolak penghentian pembantaian di Palestina, tapi ratusan ribu rakyatnya berdemo menentang ‘Israel’. Sungguh betapa biadabnya, betapa kejamnya, betapa kejinya bangsa ‘Israel’ sesuai apa yang disampaikan oleh Allah SWT dan Rasul ﷺ.
Ketiga, Palestina menunjukkan kepada kita betapa bersatunya para pemimpin kuffar yang ada di muka bumi ini. Mereka bersatu dalam membela dan melindungi ‘Israel’. Mereka bela habis-habisan tanpa rasa malu sedikit pun, meski ‘Israel’ salah dan jelas-jelas melakukan pembantaian besar-besaran terhadap rakyat yang tidak berdosa. Mereka, di luar ‘Israel’ menekan bangsa lain untuk menghargai HAM, melaksanakan demokrasi, tapi semuanya hanya pepesan kosong jika berkaitan dengan ‘Israel’. Semuanya hanya bualan yang sarat kepalsuan dan kebohongan. Allah SWT buka topeng kebusukan dan kebobrokan negara-negara Barat.
Keempat, dari Palestina kita bisa mengetahui siapa muslim yang peduli dan yang tidak peduli, siapa yang mukmin dan siapa yang munafik, siapa yang pejuang dan siapa yang pecundang. Terbuka lebar-lebar di hadapan kita. Mari menjadi seorang manusia, menjadi seorang muslim yang peduli, yang memiliki perhatian kepada urusan sesama orang Islam.
Kelima, Palestina mengajarkan kita untuk bersatu, bergotong royong saling bantu, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Dari al-Aqsha kita diingatkan bahwa bumi Palestina adalah bumi yang diberkahi, tempatnya para nabi, tempat Isra Miraj Rasulullah ﷺ, qiblat pertama, dan masjid suci ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Oleh karena itu, dari masalah Palestina siapa saja di antara kita yang sanggup membantu saudaranya dengan doanya, bantulah dengan doa. Bagi yang bisa membantu dengan hartanya, bantulah dengan hartanya. Bagi yang bisa membantu dengan tenaganya, bantulah dengan tenaganya. Allah SWT yang Maha Membalas akan membalas dengan lebih baik dari apa yang sudah kita lakukan.
Wallāhu ‘Alam bis-shawāb