Soroti Pilpres AS, Nuim Khaiyath: Siapa Pun Pemimpinnya Tak Akan Berpengaruh untuk Palestina

Bekasi, Rasilnews – Wartawan senior sekaligus narasumber tetap Radio Silaturahim 729 AM, Nuim Khaiyath mengatakan siapa pun presiden Amerika Serikat (AS) selanjutnya tidak akan berpengaruh pada kondisi di Palestina. Artinya, dukungan Amerika untuk Israel tetap konsisten meski berganti pemimpin.

“Siapa pun yang memimpin Amerika, baik itu Donald Trump maupun Kamala Harris, tidak akan berpengaruh sama sekali untuk Palestina,” kata Nuim dalam siaran Topik Berita Radio Silaturahim, Senin (14/10).

Ia menyampaikan hal tersebut menyoroti Pemilihan Presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang.

Nuim mengatakan, Israel saat ini tengah mengalami masalah ekonomi tetapi hal itu tidak membuat entitas Zionis itu terpukul sebab Amerika dikabarkan akan menyalurkan $14 miliar untuk Israel, di samping bantuan rutin yang diberikan setiap tahun.

“Sudah begitu banyak orang-orang terpelajar di Israel yang meninggalkan Israel untuk bermukim di negara lain. Mereka tidak keluar begitu saja tapi mereka juga membawa uang mereka. Ini berarti sangat mengganggu keuangan Israel tapi Israel tampaknya tidak begitu peduli karena Amerika dikabarkan akan menyediakan $14 miliar lagi di samping $3,8 miliar dolar yang tiap tahun diberikan kepada Israel,” ujar mantan Kepala Siaran Bahasa Indonesia di Radio Australia itu.

Dia menjelaskan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan tetap melanjutkan agresinya di Jalur Gaza untuk mempertahankan tahtanya.

Netanyahu dikabarkan terlibat banyak skandal, mulai dari korupsi hingga kasus suap.

“Netanyahu memanfaatkan posisi saat ini (melancarkan agresi ke Gaza) agar dia jangan sampai berurusan dengan hukum di Israel. Kalau dia tidak lagi jadi perdana menteri maka dia harus mempertanggung jawabkan kasusnya di pengadilan Israel,” kata Nuim.

Lebih lanjut, Nuim mengatakan bahwa Israel ingin juga menguasai beberapa wilayah di Timur Tengah seperti Mesir dan Yordania karena Israel membutuhkan kekuatan yang lebih di kawasan tersebut.

Meski demikian, Nuim tak menjabarkan lebih rinci soal keinginan Israel mengambil alih sebagian kawasan Timur Tengah itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *