Bekasi, Rasilnews – Serangan udara Israel pada Jumat, 3 November 2023 di Gaza, telah menewaskan seorang Jurnalis bernama Abu Hattab dan 10 anggota keluarganya, termasuk anak-anak dan saudara laki-lakinya. Peristiwa ini semakin menambah daftar Jurnalis yang tewas akibat serangan Israel.
Peristiwa ini terjadi setelah Abu Hatab bertugas menyampaikan laporan keadaan Palestina di Rumah Sakit Nasser, dan mendokumentasikan kejahatan dan kekejaman Israel terhadap Palestina terutama warga di Gaza. Peristiwa tersebut menjadi teror dan peringatan bagi Jurnalis, supaya tidak meliput dan membungkam para jurnalis agar tidak memberi informasi kepada dunia Internasional tentang kejahatan dan kekejaman terhadap rakyat Palestina.
Satu jam setengah peristiwa yang mengakibatkan jurnalis tersebut tewas, salah seorang sahabatnya bernama Salman Bashir, sambil melepas helm dan rompinya mengungkapkan kesedihan atas tewasnya sahabat jurnalis Abu Hattab, dan mengatakan bahwa tak ada satupun yang bisa melindungi siapapun di Gaza dari kekejaman Israel.
“Kita tidak bisa menerima ini lagi, kami lelah kita semua adalah korban dan martir, ini hanya masalah waktu, kita dibunuh satu demi satu dan tidak ada seorang pun yang melihat kami dan kejahatan yang kami alami di Gaza. Tidak ada perlindungan Internasional sama sekali, tidak ada siapa pun yang melindungi kami, baik rompi maupun helm pers”, ungkap Salman.
Kematian Abu Hatab dan keluarga memicu reaksi di seluruh dunia, banyak dari berbagai negara mengutuk serangan tersebut dan menyerukan perdamian dan perlindungan hak asasi manusia di wilayah konflik.