Jakarta, Rasilnews – Militer Israel terus intensifkan peperangan di beberapa front wilayah Palestina, seusai selesainya gencatan senjata. The Jerusalem Post melaporkan pada Selasa (5/12), jet tempur Israel kembali melakukan serangan udara di kamp pengungsi Jabalia di sebelah utara Jalur Gaza.
Sementara itu, militer Israel terus meningkatkan serangan di seluruh wilayah Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Serangan Israel tak terkecuali menyasar rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsian, baik di Tepi Barat maupun di selatan daerah kantong yang terkepung di mana operasi darat semakin intensif.
Dilansir dari Republika “Pemboman tanpa pandang bulu” Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza selatan telah mencapai “kedalaman baru”, kepala Dewan Pengungsi Norwegia memperingatkan, pada Selasa (5/12).
Perlu diketahui bahwa, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kehilangan kontak dengan timnya “setelah layanan telekomunikasi terputus di Gaza di tengah pemboman Israel” di daerah kantong pantai yang terkepung.
Ketegangan kembali memanas di Timur Tengah pada tanggal 7 Oktober ketika para militan pejuang Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel Selatan dekat dengan Jalur Gaza. Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsha di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Dengan demikian, sebagai balasan Israel mengumumkan blokade total Jalur Gaza, rumah bagi 2,3 juta warga Palestina dan mulai melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut dan beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.
Bertambahnya korban sebanyak 15.899 warga Palestina telah tewas di Gaza sejak 7 Oktober. Di Israel, jumlah korban tewas resmi mencapai sekitar 1.200.