Banten, Rasilnews – Dengan penuh semangat dan keberanian, relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) telah kembali ke tanah air dengan selamat. Terdiri dari Ita Muswita (Ketua Tim/Bidan & Perawat Bedah), Asrina Sari (perawat), dan Nadia Rosi (perawat).
Presidium Mer-C sekaligus relawan, dr. Hendry Hidayatullah, menyampaikan dengan penuh kebanggaan, “Hari ini adalah momen bersejarah bagi kita semua. Relawan kita telah menunjukkan keberanian luar biasa dan dedikasi tanpa batas. Keikhlasan mereka menjadi teladan, karena tanpa itu, sulit rasanya menjalankan misi di medan perang yang begitu dahsyat.” ujarnya kepada Radio Silaturahim di bandara Soekarno Hatta, Sabtu (22/06/24).
Menurutnya, setiap langkah para relawan di medan perang adalah bukti nyata dari semangat kemanusiaan yang tak tergoyahkan. Mereka telah mengabdikan diri dengan keberanian tinggi, menghadapi tantangan yang luar biasa demi membantu saudara-saudara kita di Palestina. “Mereka membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan tidak bisa dibungkam oleh konflik dan kekerasan. Keberanian mereka adalah inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah berhenti berjuang demi kebaikan”, ungkapnya.
“Kami bersyukur atas keselamatan mereka dan berharap semangat juang ini akan menginspirasi relawan-relawan baru untuk bergabung dalam misi kemanusiaan di Palestina. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang luar biasa kepada mereka di dunia dan akhirat, dan semoga Palestina segera merdeka,” tambah dr. Hendry dengan penuh harapan. “Kita semua harus meneladani semangat mereka dan berusaha semampu kita untuk mendukung perjuangan ini. Setiap tindakan kecil bisa membuat perbedaan besar.”
Keberanian dan ketulusan hati para relawan Mer-C adalah bukti bahwa kemanusiaan masih berdenyut kuat di tengah tantangan. Dedikasi tinggi mereka memberikan harapan baru bagi perjuangan kemanusiaan. “Mari kita dukung dan doakan mereka, serta semua pihak yang berjuang untuk keadilan dan perdamaian di Palestina. Setiap cerita yang mereka bawa pulang adalah cerminan dari penderitaan dan harapan yang mereka saksikan di Gaza. Mereka tidak hanya membawa bantuan medis, tetapi juga membawa harapan dan pesan solidaritas kepada rakyat Palestina,” kata dr. Hendry.
Selama bertugas di Gaza, para relawan menghadapi kondisi yang sangat sulit. Di tengah serangan dan kekurangan fasilitas, mereka tetap berjuang untuk memberikan layanan kesehatan terbaik kepada para korban. Ita Muswita, Ketua Tim sekaligus Bidan dan Perawat Bedah, menceritakan bagaimana mereka harus bekerja tanpa henti, sering kali di bawah ancaman serangan udara. “Setiap hari adalah tantangan baru. Namun, melihat senyum di wajah para pasien dan keluarga mereka membuat semua pengorbanan terasa sangat berarti,” kata Ita dengan penuh semangat.
Asrina Sari dan Nadia Rosi, dua perawat lainnya, juga berbagi pengalaman mereka. “Kami datang dengan satu tujuan, yaitu membantu sesama manusia. Di Gaza, kami menyaksikan begitu banyak ketabahan dan keberanian dari rakyat Palestina. Mereka mengajarkan kami arti sebenarnya dari kekuatan dan ketahanan,” ujar Asrina. Nadia menambahkan, “Misi ini bukan hanya tentang memberikan perawatan medis, tetapi juga tentang membawa harapan. Kami berusaha sebaik mungkin untuk menjadi sumber penghiburan dan kekuatan bagi mereka.”
Dr. Hendry Hidayatullah juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat Indonesia. “Kami sangat berterima kasih atas doa dan dukungan yang tak henti-hentinya dari seluruh rakyat Indonesia. Tanpa dukungan kalian, kami tidak bisa melakukan misi ini. Marilah kita terus bersatu dan mendukung misi-misi kemanusiaan seperti ini.”
Dirinya menambahkan bahwa Semangat dan dedikasi para relawan Mer-C tidak hanya menjadi inspirasi bagi para relawan masa depan, tetapi juga menjadi cerminan dari semangat kemanusiaan yang universal. “Mereka telah menunjukkan bahwa di tengah kegelapan, selalu ada cahaya harapan. Mari kita semua terus berdoa dan mendukung perjuangan mereka, serta mendoakan agar Palestina segera merdeka dan damai,” tutupnya.