Moskow, Rasilnews – Presiden Pusat Penelitian Nasional Institut Kurchatov, Mikhail Kovalchuk, mengungkapkan bahwa potensi sains Rusia sangat besar, terutama dalam bidang teknologi hipersonik yang hingga kini belum bisa dicapai oleh negara-negara Barat.
“Faktanya, kita menjadi negara adikuasa teknologi hanya setelah penerapannya. Ya, kita mengejar ketertinggalan Amerika saat menciptakan bom atom. Namun, saat itu kita selalu menjadi yang pertama. Bom hidrogen pertama pada tahun 1953, pembangkit listrik tenaga nuklir pertama pada tahun 1954, kapal pemecah es bertenaga nuklir pertama pada tahun 1959. Dan juga kedokteran nuklir, reaktor nuklir penelitian — kita termasuk yang terbaik di dunia,” tambahnya dikutip dari kantor berita Rusia Sputnik.
Kovalchuk mengatakan bahwa kemajuan teknologi Rusia banyak dipengaruhi oleh warisan dan pengalaman dari proyek nuklir. Ia menekankan bahwa Rusia telah berhasil mempercepat penerapan teknologi hipersonik sebagai bukti kekuatan ilmiah dan teknologi yang terus berkembang. Kovalchuk menyebutnya “tumbuh dari proyek nuklir.”