Bekasi, Rasilnews – Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto melontarkan sindiran ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan soal tujuh prestasi selama memimpin Ibu Kota. Pengamat Politik, Tony Rosyid menilai sindiran itu malah memberikan ‘karpet merah’ kepada Anies Baswedan untuk menunjukkan semua prestasinya.
“Pada akhirnya kalau ditanya tujuh (prestasi), relawan Anies akan menjawab 70 atau 100 prestasi Anies. Ini justru memberikan kesempatan pada Anies untuk menunjukkan jati diri dan kekuatannya. Memberikan kesempatan pada relawan Anies untuk mem-branding. Seolah memberikan karpet merah kepada Anies,” ujar Tony dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahim 720 AM, Rabu (27/7).
Tony mengatakan, prestasi yang diperoleh Anies Baswedan selama menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta begitu banyak. Anies bahkan meraih penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lima tahun berturut-turut.
Sebagai informasi, WTP adalah penghargaan tertinggi terhadap laporan keuangan yang diberikan BPK.
“Kalau kita bicara tentang WTP, (Anies) dapat lima tahun berturut-turut. Itu saja sudah lima prestasi,” ucap Tony.
Tidak hanya itu, lanjutnya, berbagai penghargaan dari para menteri, lembaga swasta, hingga mancanegara pun disabet oleh Anies Baswedan. Sehingga, Tony menyarankan para politisi untuk berhati-hati memilih diksi dalam narasi yang disampaikan untuk kompetisi Pilpres 2024.
“Dalam konteks ini harus cermat ketika membuat sebuah narasi untuk berkompetisi di Pilpres 2024,” tuturnya.
Lebih jauh, Tony mengatakan, di PDIP sendiri telah terpecah. Maka dari itu, yang paling rasional bagi PDIP adalah mengusung Anies-Puan di Pilpres 2024. Menurut Tony, dengan mengangkat nama Anies Baswedan, PDIP berpotensi menang.
“Di PDIP terpecah, ada yang mendukung Puan Maharani, ada yang menghalangi itu. Tapi kalau kita mau objektif, paling rasional bagi PDIP adalah mengusung Anies-Puan, sehingga potensi menang ada,” jelasnya.
Tony melanjutkan, elektabilitas Puan cukup rendah dan jika maju bersama orang lain, selain Anies, itu tidak akan membantu.
“Puan kalau nyapres sendiri, elektabilitasnya rendah. Dipasangkan dengan yang selain Anies, elektabilitasnya juga rendah. Ini bukan soal dukung-mendukung, ini kalkulasi yang paling rasional. Sekaligus menunjukkan bahwa PDIP sendiri terpecah,” pungkasnya.