Cibubur, Rasilnews – Saat ini, perhatian masyarakat tertuju pada langkah-langkah yang diambil Prabowo Subianto terkait dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diwarisi pemerintahan sebelumnya. Beberapa proyek ini belakangan menjadi sorotan karena berbagai masalah, mulai dari kasus reklamasi Pulau Indah Kapuk (PIK) hingga persoalan lain yang melibatkan konglomerat besar. Publik mempertanyakan strategi Prabowo dalam menyeimbangkan keberpihakan kepada rakyat dengan kepentingan elite.
Prabowo dikenal sebagai figur dengan jiwa nasionalisme yang kuat. Hal ini terlihat dari kepekaannya terhadap penderitaan rakyat kecil. Banyak yang meyakini bahwa keprihatinan Prabowo –termasuk saat ia menangis di depan publik– mencerminkan ketulusan, bukan sekadar dramatisasi. Menurut pengamat politik, ini adalah bentuk kejujuran yang patut diapresiasi.
Pengamat Politik dan Pemerhati bangsa mengungkapkan bahwa sosok Prabowo adalah pribadi yang dermawan dan peduli pada sesama. Sikap ini dianggap sebagai refleksi dari seorang pemimpin yang telah selesai dengan dirinya sendiri, artinya, tidak didorong oleh ambisi pribadi yang berlebihan.
Dalam Dialog Topik Berita Radio Silaturahim, Rabu (18/12/24), Tony juga mengyatakan menjadi presiden tidak hanya membawa tanggung jawab besar tetapi juga ujian berat. Proses politik sering kali melibatkan investasi besar dari berbagai pihak, termasuk para pengusaha yang menginginkan kebijakan yang menguntungkan mereka. “Prabowo, seperti halnya presiden lainnya, menghadapi tekanan dari investor besar yang telah menanam modal selama proses pemilu. Tekanan ini sering kali berbentuk permintaan kompensasi dan kebijakan yang mendukung kepentingan mereka,” tandasnya.
Tony Rosid menyebut kondisi ini sebagai “tsunami godaan” yang tidak hanya menimpa presiden, tetapi juga anggota DPR dan kepala daerah. “Di sinilah nasionalisme dan cinta tanah air seorang pemimpin diuji,” ujarnya. Dirinya juga menegaskan bahwa saat ini Prabowo dihadapkan pada dilema antara memenuhi kepentingan rakyat dan melawan tekanan dari para investor.
Meskipun berada dalam situasi sulit, Prabowo berusaha mempertahankan integritas. Toni berujar bahwa dirinya pernah memiliki pengalaman saat mendengar langsung pesan Prabowo kepada bawahannya, “Jangan korupsi.” Pesan ini disampaikan berulang kali, menunjukkan keseriusannya dalam melawan praktik korupsi.
Terang saja, apa yang dilakukan oleh Prabowo, menjadi langkah nyata dan patut mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang melihatnya sebagai upaya nyata untuk mengurangi korupsi di tingkat pemerintahan. “Meskipun sulit untuk sepenuhnya memberantas korupsi, pengurangan sebesar 50 persen saja dianggap sebagai pencapaian besar,” tegasnya.
Tentu publik berharap Prabowo tetap konsisten dalam memperjuangkan kepentingan bangsa dan melawan godaan politik yang merugikan rakyat. Dukungan rakyat menjadi kunci untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi tekanan dari berbagai pihak. “Dengan semangat nasionalisme yang dimiliki, Prabowo diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia,” urainya.
Tony Rosid yang pernah ditawari posisi anggota dewan ini mengungkapkan bahwa penting bagi masyarakat untuk terus mendukung langkah-langkah Prabowo yang berfokus pada pemberantasan korupsi dan keberpihakan kepada rakyat kecil. “Sebagai pemimpin, tantangan besar selalu ada, tetapi integritas dan komitmen terhadap bangsa harus tetap menjadi prioritas utama,” tutupnya.