Jakarta, Rasilnews – Lembaga Persahabatan Ormas Islam dan Lembaga Persahabatan Keagamaan (LPOI-LPOK) di bawah nakhoda Prof KH Said Aqil Siroj mengingatkan permasalah fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dengan berbagai pola, agenda dan pergerakannya yang sudah, sedang dan akan mereka lakukan.
LPOI-LPOK yang terdiri atas 14 ormas Islam dan enam ormas keagamaan meminta para pemimpin bangsa Indonesia harus tegas bertindak menyikapi masifnya pergerakan LGBT.
“Menghadapi merebaknya serbuan virus LGBT, yang tengah mewabah dan bergerak secara massif menunggang dan sekaligus mengatasnamakan hak asasi manusia (HAM) inklusifitas dan kebebasan, maka para pemimpin bangsa dan seluruh stakeholders bangsa harus segera bertindak tegas, cepat dan cerdas dalam menanganinya,” kata Kiai Said Aqil melalui pesan tertulis yang diterima Republika.co.id, di Jakarta, Ahad (30/7).
Ia juga menegaskan, para pemimpin bangsa dalam menyikapi pergerakan LGBT yang masif tidak boleh terlambat, agar virus LGBT dapat disolusikan dan dapat segera dibendung sehingga virus LGBT tidak berubah menjadi pandemi LGBT yang membahayakan masa depan bangsa Indonesia.
Kiai Said Aqil menyatakan, tidak ada agama yang menoleransi LGBT. LGBT melawan kodrat ilahiyah penciptaan manusia.
Dia menegaskan LGBT bertentangan dengan Pancasila. LGBT adalah virus kemanusiaan, yang bila dibiarkan akan mempercepat punahnya manusia dan sekaligus mempercepat datangnya murka atau azab Tuhan.
“Allah SWT, Tuhan Yang Mahaesa melaknat LGBT. Berbagai penyakit dan kehancuran fisik serta akal di timpakan atas penyimpangan yang dilakukan kaum LGBT. Berbagai Bencana datang melanda dan menghancurkan komunitas LGBT,” ujarnya.
Kiai Said mengingatkan, kisah kaum Luth yang dihancurkan Tuhan, adalah bukti nyata yang seharusnya menjadi warning dan pengingat bagi seluruh manusia, agar tragedi tersebut tidak terulang kembali.
Menurutnya, perilaku dan orientasi menyimpang LGBT sangatlah tidak dibenarkan secara medis, sangat rentan dan sangat membahayakan bagi kesehatan manusia.
“Pembiaran dan acuh tak acuh terhadap fenomena LGBT akan memicu kehancuran generasi masa depan Indonesia. Karena Virus LGBT sangat mudah merebak dan menjangkiti masyarakat. Mereka bergerak sangat massif melalui pintu budaya dan propaganda multi media,” jelas Kiai Said Aqil.
Dia menegaskan, jika tidak segera ditanggulangi dengan seksama dan cepat, keberadaan LGBT akan meluas dan kemudian meluluh lantakkan tatanan sosial dan budaya Indonesia serta berlawanan dengan spirit agama-agama di Indonesia.
“Yang terpenting lagi untuk dipahami dan digarisbawahi, pergerakan LGBT tengah mendapatkan angin segar dari ‘Konspirasi Global’ selaras dengan setting pemaksaan mereka terhadap negara-negara untuk menerima keberadaan LGBT,” ujar Kiai Said Aqil.
Karena dikatakan Kiai Said, perlu kebersamaan dari para pemimpin negara, para pemimpin agama dan seluruh stakeholders bangsa, untuk bergerak bersama mewaspadai dan membangun kesiapsiagaan menghadapi serbuan virus LGBT yang tersebar secara massif terselubung dibalik dalih demokrasi dan daya paksa atas nama HAM, inklusivitas dan kebebasan, serta di-support dengan kekuatan pendanaan global.