Jakarta, Rasilnews – Meskipun korban jiwa dari kalangan rakyat sipil terus berjatuhan di jalur Gaza, Palestina, tidak membuat Zionis Israel mengehntikan serangannya, bahkan militer Israel kini tengah melakukan operasi darat besar-besaran di jalur Gaza.
Hingga berita ini diturunkan – Jumat (17/11) – sudah lebih dari 11 ribu jiwa manusia tak berdosa -yang kebanyakan anak-anak- meninggal dunia. Bahkan, institusi medis yang seharusnya dilindungi malah dijadikan sasaran empuk militer Zionis.
Presidium Kegawat Daruratan Mer C dr. Sarbini Abdul Murad (akrab dipanggil dr. ben) ini mengatakan bahwa saat ini dunia diam seribu bahasa atas kekerasan dan kekejaman militer bintang david tersebut.
“Dunia jangan diam melihat kekerasan dan kekejaman yang dilakukan oleh Israel, penyerbuan tentara israel ke RS Al Syifa telahmencoreng dunia kesehatan”, ujarnya dalam konferensi Pers dan Doa Bersama Time to SCREAM to The World “Stop Genocide” di Gedung Mer-C, Jl Kramat Lontar Jakarta Pusat, Jumat (17/11).
dirinya juga menyayangkan sikap badan dunia kesehatan WHO yang layu dan lunglai, “dan kita melihat bahwa who lemah melihat kekejaman ini,” tandasnya.
Presidium Mer-C ini mengajak masyarakat agar aset bangsa Indonesia yang saat ini ada di gaza, Palestina haru terus dijaga, karena ini adalah sumbangsih rakyat Indonesia.
“Meskipun tenaga medis, perawat dan obat-obatan berkurang di RSI Gaza, namun saya minta kepada rakyat Indonesia agar terus mendoakan RSI Gaza,” ujarnya.
Aksi Solidaritas yang tergabung dalam Tenaga Kesehatan Indonesia ini juag menyatakan rasa bangganya terhadap para Dokter dan Relawan yang terus berjibaku melawan rasa takut demi sebuah rasa kemanusiaan.
“Kami hanya berharap, semoga apa yang kita lakukana pada sore hari ini didengar oleh dunia.”