PKS Tolak Tegas Skema Urun Dana Masyarakat untuk IKN Nusantara
Jakarta, Rasilnews – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak tegas rencana pemerintah yang ingin mengunakan skema urun dana dari masyarakat untuk pendanaan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Juru bicara PKS, Muhammad Kholid menyebut, rencana itu menandakan pemerintah kembali ingkar janji dalam membangun ibu kota baru.
Ia mengungkapkan, sebelumnya pemerintah sempat melontarkan pernyataan bahwa pembangunan IKN tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tapi fakta menunjukkan sebaliknya.
“Pemerintah sudah menyalahi janjinya untuk kedua kalinya. Pertama, Pemerintah bilang IKN dijanjikan tidak akan bebani APBN. Faktanya bebani APBN dan harus diingat, APBN itu asalnya dari pajak rakyat,” kata Kholid, Senin (28/3).
Kemudian, rencana pemerintah yang akan menggunakan skema urun dana dari masyarakat ini, dinilai akan membebani rakyat.
“Jadi secara tidak langsung rakyat yang dibebani. Kedua, kalau sekarang metodenya patungan dari rakyat. Maka rakyat lagi yang kena. Rakyat lagi yang dibebani,” sesal Kholid.
Selain Juru Bicara PKS Muhammad Kholid, Politisi PKS Mardani Ali Sera juga buka suara mengomentari skema urun dana untuk pembangunan IKN Nusantara ini.
Menurut Mardani, ide skema pendanaan yang dicetuskan oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono adalah hal yang absurd.
Pasalnya, pembangunan IKN tersebut merupakan proyek pemerintah yang seharusnya menggunakan anggaran negara saja.
“Idenya menarik, tapi absurd. Menarik karena membuat masyarakat terlibat. Absurd karena ini proyek pemerintah. Mestinya pake dana yg negara. Mesti diperjelas alokasi dana via crowd funding itu seperti apa,” cuit Mardani melalui akun Twitternya, @MardaniAliSera, Rabu 22 Maret.
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengatakan pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana. Keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota berjalan baik.
“Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor,” kata Bambang saat wawancara di kantor Tempo Senin, 21 Maret 2022.