Setidaknya 12 orang tewas akibat serangan di fasilitas Beit Lahia, yang menyebabkan sekitar 700 orang lainnya terjebak di dalamnya.
Gaza, Rasilnews – Militer Israel membantah keras gencatan senjata akan segera terjadi dengan Hamas ditengah pengepungan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia, Gaza utara, pada hari Senin (20/11).
Middle East Eye melaporkan bahwa sejak terjadinya penyerbuan ke wilayah palestina yang dijajah Israel, hingga kini jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 13.000 orang di Gaza – termasuk sedikitnya 5.500 anak-anak – dan Israel terus melanjutkan serangannya terhadap fasilitas kesehatan Palestina di seluruh wilayah kantong yang terkepung.
Sementara itu, setidaknya 12 orang, termasuk pasien, tewas dalam serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia yang masih dikepung tank Israel. Sekitar 700 orang terjebak di dalam, menurut kementerian kesehatan Palestina.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan dia “terkejut” dengan serangan terhadap rumah sakit tersebut.
“Petugas kesehatan dan warga sipil tidak boleh mengalami kengerian seperti itu, terutama saat berada di dalam rumah sakit,” kata Tedros Ghebreyesus.
WHO pada hari Senin juga mengkonfirmasi bahwa 29 bayi prematur Palestina telah dievakuasi dari Rumah Sakit al-Shifa, yang diserbu oleh pasukan Israel pekan lalu, dan dikirim ke Mesir.
Seorang juru bicara WHO mengatakan kepada Reuters bahwa “tiga bayi masih tersisa” di rumah sakit Emirat di Gaza selatan setelah dikeluarkan dari al-Shifa.
“Semua bayi sedang berjuang melawan infeksi serius dan terus membutuhkan perawatan kesehatan,” tambahnya.
Di tempat lain, serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 12 warga Palestina yang berlindung di sebuah sekolah yang dikelola PBB di kamp pengungsi Bureij, yang terletak di wilayah tengah Jalur Gaza dimana Israel memaksa orang-orang dari utara untuk mengungsi.
Hisham Zaqout, jurnalis Al Jazeera berbahasa Arab, mengatakan lebih banyak orang terluka, dan menambahkan bahwa beberapa keluarga terkena dampak ketika sedang mencari makanan atau beristirahat ketika serangan udara terjadi.
Kekerasan pada hari Senin terjadi tak lama setelah seorang pejabat Israel membantah laporan media Arab bahwa gencatan senjata akan dilakukan pada pukul 11 pagi waktu setempat.
Surat kabar Yordania al-Ghad mengutip sumber Hamas mengatakan bahwa gencatan senjata lima hari akan dimulai dan 50 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut akan dibebaskan sebagai ganti 50 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sumber senior Israel yang dikutip oleh Jerusalem Post mengatakan bahwa “saat ini belum ada apa-apa”.
Sekitar 240 orang ditawan di Gaza selama serangan mendadak pimpinan Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.150 warga Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil. Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak saat itu, termasuk serangan darat dalam beberapa pekan terakhir yang telah menguasai sebagian besar wilayah utara Gaza.
Israel mengatakan 66 tentaranya tewas di Gaza sejak serangan darat dimulai pada 30 Oktober.