Jakarta, Rasilnews – Penulis buku-buku bestseller Asma Nadia mengatakan, gelaran Islamic Book Fair (IBF) diharapkan mampu menjadi ruang silaturahim akbar para pencinta buku.
Harapan itu ia sampaikan saat dijumpai usai acara Meet & Greet Kakak Adik Penulis Best Seller di IBF 2023, Istora Senayan, Jakarta pada Ahad (24/9/2023) siang.
“Mudah-mudahan IBF bisa terus berlangsung, semakin meriah. Mudah-mudahan menjadi ruang silaturahim akbar bagi para muslim dan muslimah pencinta buku. Mudah-mudahan makin banyak buku-buku yang diterbitkan, tidak hanya berfungsi sebagai hiburan tapi insya Allah bisa menyalakan semangat dan bisa menyebar inspirasi,” kata Asma.
Penulis novel dan cerpen Indonesia yang memiliki nama asli Asmarani Rosalba itu mengucapkan selamat atas penyelenggaraan IBF 2023 yang telah berlangsung selama empat hari, mulai 20-24 September 2023.
“Selamat buat penyelenggara Islamic Book Fair (IBF) 2023, sampai jumpa di Islamic Book Fair 2024. Mudah-mudahan Asma Nadia punya buku baru juga di sana. Salam literasi,” tuturnya.
Sebagai informasi, IBF merupakan pameran buku Islam terbesar di Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta. IBF 2023 menjadi yang ke 21 kali digelar dan saat ini mengusung tema “Berakhlak dan Berprestasi dengan Literasi Islami.”
Sebelumnya, Asma Nadia mempromosikan karyanya, yaitu novel berjudul ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ yang akan segera difilmkan.
“Novel ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ ini ahamdulillah novelnya sudah kontrak film. Jadi mohon doanya, baik bagi bukunya dan juga filmnya. Mudah-mudahan adaptasinya bisa segera disyuting ya,” ujar Asma kepada wartawan.
Buku tersebut, lanjut Asma, menjadi persembahan untuk anak-anak yatim piatu.
“Karena sosok utama di buku ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ yatim piatu. Mudah-mudahan bisa tetap tegar tetap kuat,” kata pendiri forum Lingkar Pena itu.
“Saya juga ingin mengetuk adik-adik kita yang kadang-kadang kalau cinta terlalu bucin, katanya cinta itu buta, kalau udah cinta logika entah ke mana. Mudah-mudahan lewat tokoh Rani di sini yang kemudian nantinya beralih nama menjadi Aisyah ini, bisa menjadi inspirasi. Oke gua jatuh cinta, oke cinta itu fitrah, oke. Tapi bukan berarti kita bisa dimanfaatkan, jadi enggak punya filter, pergaulan bebas dan lain-lain,” sambung Asma.
Selain itu, ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ dipersembahkan oleh Asma Nadia untuk para mualaf dan umat Islam yang sedang hijrah atau belajar memperdalam agama Islam.
Ia mengajak umat Islam untuk menumbuhkan kasih sayang dan empati kepada orang-orang ingin menuju jalan Allah subhanahu wa ta’ala.
“Saya ingin mengajak teman-teman muslim dan muslimah ayo kita sama-sama lihat di sekeliling kita barangkali ada teman-teman kita yang hijrah, baik yang tadinya bandel menjadi mengenal Islam lebih baik atau yang tadinya bukan muslim sekarang jadi muslim. Ingat bahwa mereka masuk ke dunia yang baru, mereka tidak punya pemahaman, mereka gamang, mereka mungkin kehilangan banyak hal,” jelas Asma.
“Saya ingin mengetuk, mengajak lewat novel ‘Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia’ ini, ayo kita punya kepedulian, ayo kita punya kasih, ayo kita punya sayang, ayo kita ringankan apa yamg bisa kita ringankan seperti kaum Anshor kepada Muhajirun,” kata dia.
Gelaran IBF 2023 yang diikuti 71 perusahaan penerbit buku dan 33 perusahaan multiproduk yang menempati 191 stan pameran itu telah berakhir pada Ahad (24/9/2023) pukul 20.30 WIB. Rangkaian acara itu ditutup dengan pembagian doorprize dari Bank Syariah Indonesia (BSI).***