Jakarta, Rasilnews – Situasi di Jalur Gaza semakin memprihatinkan setelah serangan hebat oleh tentara Zionis Israel, menyebabkan RSI Gaza, rumah sakit milik Indonesia, mengalami kerusakan parah dan tidak dapat digunakan sementara waktu. Meskipun demikian, para pengelola RSI Gaza dan warga Palestina mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas dukungan mereka, demikian pengakuan Relawan Mer-C Farid Zanzabil Ayyubi relawan Mer-C yang telah keluar dari Gaza, Palestina.
Farid menyampaikan bahwa RSI Gaza, yang merupakan rumah sakit terbesar kedua setelah Rumah Sakit Al-Syifa di Palestina, sangat bermanfaat bagi masyarakat Palestina. “Namun, serangan Israel mengakibatkan kerusakan parah pada infrastruktur rumah sakit tersebut sehingga tidak dapat beroperasi,” Ujarnya kepada awak media di kantor Mer-C, Kramat Lontar, Jakarta Pusat, Rabu (12/13).
Dirinya menuturkan bahwa pada saat peperangan terjadi, RSI Gaza menjadi tempat pengungsian bagi 20 ribu warga Gaza. RSI Gaza, yang memiliki sumur air minum, menjadi sumber air minum bagi ribuan pengungsi. Meskipun terputus listrik dan koneksi internet oleh militer Israel, sumur air di RSI Gaza tetap bermanfaat bagi warga yang mengungsi.
Peperangan menyebabkan ratusan warga Palestina mencari perlindungan di RSI Gaza. Pada saat peperangan mencapai puncaknya, ketika serangan brutal tentara Zionis terjadi di Kamp Jabaliya menyebabkan 50 pengungsi tewas, “rakyat Palestina yang tengah mengungsi segera membawa korban ke RSI Gaza karena jarak yang dekat dengan kamp tersebut,” tandasnya.
Meskipun mendapat ancaman dari Tentara Israel, RSI Gaza berusaha menyelamatkan (evakuasi) lebih dari 200 pasien dan staf rumah sakit. RSI Indonesia bahkan menggunakan minyak goreng untuk menggerakkan generator ketika kehabisan pasokan solar. Evakuasi akhirnya dilakukan dengan 4 bus menuju selatan Gaza.
“Setelah gencatan senjata, Kementerian Kesehatan memberikan bantuan berupa kasur dan generator untuk membantu RSI Gaza yang terus berjuang di tengah krisis kemanusiaan,” tandasnya.
Farid berharap, para pekerja kesehatan dan pasien RSI Gaza berharap agar bantuan internasional dapat segera mencapai mereka, memungkinkan perbaikan dan pemulihan RSI Gaza, serta memberikan dukungan bagi masyarakat yang terdampak oleh konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.