Cibubur, Rasilnews – Aksi penembakan yang kembali terjadi di Amerika Serikat membuat publik di negara tersebut diselimuti ketakutan dan kecemasan, pasalnya dalam seminggu selalu ada saja aksi penembakan.
“Tidak satu minggu pun di tahun 2022 telah berlalu tanpa setidaknya empat penembakan massal,” tulis laporan The Washington Post, Jumat (3/6/2022).
Dalam wawancara Topik Berita, Jurnalis Senior Nuim Khaiyath menyorot bahwa aksi ini akibat ketidaktenangan jiwa seseorang dalam menjalani hidup. Dirinya mencontohkan bagaimana Islam mengharuskan pemeluknya untuk menjaga tali persaudaraan dan silaturahim, bahkan mengancam tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali persaudaraan, “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahmi (Muttafaqun ‘alaih, HR Bukhāri & Muslim),” ujarnya.
Dikutip dari Kitab Al Lu’lu wal Marjan karya Muhammad Fuad Abdul Baqi, Nuim mengambil ibrah dari Khalifah Umar Bin Khatab yang menahan diri tidak memasuki kota yang tengah dilanda pandemi.
Selain itu, Iman yang ada dalam diri manusia menjadi pegangan hidup agar tidak tersesat dalam kehidupan,”manusia punya sahabat yang paling baik yaitu iman, karena dengan iman itu dia bisa berkomunikasi dengan tuhannya tanpa adanya wakil melalui doa doa yang disampaikan,” tandasnya.
Itulah sebabnya manusia dianjurkan banyak berdoa, karena manusia itu lemah dan tidak berdaya,”jadi dengan doa, hati akan tersa lapang dari segala kesulitan dan ketidakmampuan diri. karena dengan doa, Allah swt mengajarkan agar setiap insan jangan selalu melihat keatas, tapi lihatlah kebawah karena itu akan mengajarkan dirimu senantiasa dalam rasa syukur,” tegasnya.
Surat Ibrahim ayat 7
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”