Pemukim Zionis Kibarkan Bendera Israel di Masjid Al-Aqsha

Pemukim Zionis kibarkan bendera Israel di halaman Masjid Al-Aqsha. (Dok. September 2021/Palinfo)

Al-Quds, Rasilnews – Para pemukim zionis mengibarkan bendera Israel di pelataran Masjid Al-Aqsha Mubarak, setelah menyerbu masuk dikawal pasukan penjajah Israel.

Menurut laporan Pusat Informasi Palestina (Palinfo), sebanyak 216 yahudi menyerbu masuk pelataran Al-Aqsha, termasuk para mahasiswa yahudi secara berkelompok melalui pintu gerbang Maghoribah. Menurut sejumlah sumber di Al-Quds, para pemukim yahudi mengibarkan bendera Israel saat melakukan serbuan masuk, mereka juga menyanyikan lagu Israel.

Selain itu, sejumlah pemukim yahudi melakukan ritual yahudi secara berkelompok di dekat gerbang Al-Qattanin (salah satu pintu gerbang Masjid Al-Aqsha), bersamaan dengan intimidasi terhadap para jamaah Palestina.

Pihak kepolisian Israel menerapkan prosedur ketat bagi warga Palestina dari Al-Quds dan Palestina 48 yang hendak masuk Al-Aqsha, memeriksa kartu identitas mereka, dan menahan sebagiannya di pintu gerbang bagian luar.

Sementara itu para aktivis Palestina di Al-Quds terus menyerukan mobilisasi dan kesiagaan di Masjid Al-Aqsha untuk menggagalkan semua rencana zionis dan kelompok kuil yahudi.

Peneliti Al-Quds Jamal Amru menyerukan mobilisasi dan siaga di Al-Aqsha, untuk menggagalkan konspirasi yahudi, dan menghadapi serbuan yahudi yang mereka jadwalkan pada awal bulan Februari mendatang.

Kelompok yahudi menjadikan serbuan ke Al-Aqsha sebagai langkah strategis jangka Panjang guna menghancurkan Al-Aqsha dan membangun kuil yahudi di atas puing-puingnya.

Sementara itu, Khatib Masjid Al-Aqsha, Syaikh Ikrima Sabri, menegaskan bahwa keberanian kawanan pemukim pendatang Yahudi mengibarkan bendera pendudukan Zionis Israel di halaman Masjid al-Aqsha tidak akan memberikan mereka hak sejengkalpun di tanah Isra dan Mi’raj.

Sabri mengatakan, keberanian kawanan pemukim Yahudi menodai Masjid al-Aqsha dengan mengibarkan bendera Israel di halaman masjid hanya karena perlindungan militer yang diberikan kepada mereka.

“Agresor begitu pengecut untuk melakukan ini tanpa senjata, dan ini tidak akan memberi mereka hak apa pun atas sejengkal tanah Isra dan Mi’raj,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *