Cibubur, Rasilnews – Pemerintah Suriah menyatakan kesiapannya untuk menyerahkan kekuasaan secara damai. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Mohammad Ghazi al-Jalali dalam wawancara dengan saluran televisi Al Arabiya.
“Kami siap menyerahkan kekuasaan kapan saja jika diminta. Prioritas utama kami saat ini adalah memastikan kebutuhan dasar rakyat Suriah terpenuhi,” ujar al-Jalali, seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.
Pembicaraan dengan oposisi bersenjata yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah Suriah masih berlangsung. Sejak 27 November, oposisi bersenjata melancarkan serangan besar-besaran terhadap pasukan pemerintah di berbagai wilayah, termasuk provinsi Aleppo dan Idlib.
Hingga malam 7 Desember, mereka berhasil merebut beberapa kota strategis seperti Aleppo, Hama, Deir ez-Zor, Daraa, dan Homs. Pada 8 Desember, mereka bahkan memasuki ibu kota Damaskus, yang menyebabkan pasukan pemerintah mundur.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa Presiden Bashar Assad telah mengundurkan diri dan meninggalkan Suriah. Ia juga memerintahkan agar proses pengalihan kekuasaan berlangsung damai demi menghindari konflik lebih lanjut.
Pernyataan ini menandai langkah penting dalam upaya penyelesaian krisis politik dan kemanusiaan yang telah berlangsung lama di Suriah.