Cibubur, Rasilnews – Dalam Tausyiah sore di Radio Silaturahim, Ustaz Zen Muhammad Al Hadi menyoroti pentingnya kepedulian umat terhadap berbagai persoalan sosial yang tengah melanda masyarakat. Ia menyampaikan bahwa keyakinan seorang muslim terhadap hal-hal gaib, seperti surga dan ruh, adalah bagian dari iman yang tidak perlu diperdebatkan berdasarkan pengalaman atau logika semata.
“Seorang ayah mungkin mengatakan kepada anaknya bahwa kelak ia akan masuk surga, dan anak itu bisa bertanya, ‘Apakah kamu pernah masuk surga? Jika belum pernah melihatnya, bagaimana bisa kamu yakin surga itu ada?’ Bagi kita sebagai muslim, keyakinan terhadap surga bukan soal pernah melihat atau tidak. Allah sudah menyatakan bahwa surga itu ada melalui Al-Qur’an, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk percaya tanpa ragu,” ujar Ustaz Zen.
Menurutnya, iman kepada yang gaib bukanlah hal yang irasional. Sebaliknya, ia menekankan bahwa kepercayaan terhadap yang gaib adalah inti dari keyakinan yang mendalam dalam Islam. Sikap percaya tanpa harus melihat adalah bentuk kepasrahan dan kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya.
Selain menyinggung hal-hal tentang keimanan, Ustaz Zen juga mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap dampak buruk pinjaman online (pinjol) yang semakin merajalela. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas lemahnya pengawasan dan regulasi terhadap pinjol yang telah banyak merugikan generasi muda.
“Mengapa pinjol begitu sulit diberantas? Padahal dampaknya sangat merusak, terutama bagi generasi muda. Pendapatan pajak negara dari pinjol sangat sedikit dibandingkan dengan kerusakan ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya. Jika kita membiarkan pinjol terus berkembang tanpa pengawasan yang ketat, berarti kita tidak benar-benar peduli pada bangsa ini,” tegasnya.
Ustaz Zen juga menekankan bahwa para anggota DPR, sebagai wakil rakyat, seharusnya lebih peduli dan bertindak tegas dalam menghadapi masalah-masalah sosial yang semakin kompleks, termasuk judi, mabuk-mabukan, dan narkoba. “Jika semua itu dibiarkan terus berkembang, apa yang akan terjadi dengan negeri ini?” tanya beliau retoris.
Menurut Ustaz Zen, setiap tindakan yang merusak bangsa harus dihadapi dengan tegas melalui pencegahan, penegakan hukum, serta sikap kepedulian terhadap bangsa. “Teguran, pencegahan, dan penegakan hukum adalah bentuk cinta kita kepada bangsa,” tambahnya.
Tidak hanya menyentuh masalah ekonomi dan sosial, Ustaz Zen juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga hak asasi manusia (HAM) dan rasa kemanusiaan di tengah maraknya ketidakadilan dan eksploitasi, terutama terhadap anak-anak.
“Kita juga dihadapkan pada berkurangnya penghormatan terhadap hak asasi manusia, banyak orang yang tertindas, dan anak-anak jalanan yang dieksploitasi. Sebagai manusia, kita harus memiliki simpati dan rasa kemanusiaan. Peduli terhadap sesama adalah tanda bahwa kita masih memiliki nurani sebagai manusia yang sejati,” ungkapnya.
Ustaz Zen juga mengingatkan bahwa setiap anak, termasuk mereka yang lahir di luar nikah, adalah ciptaan Allah yang harus dihormati dan diperlakukan dengan adil. “Jangan pernah kita menghina atau merendahkan mereka, karena itu adalah bentuk pembunuhan karakter. Allah tidak suka dengan kezaliman,” ujarnya tegas.
Ustaz Zen kembali menegaskan bahwa manusia sejati adalah mereka yang mencintai keadilan dan kebenaran. “Dalam fitrahnya, manusia dilahirkan dengan kecenderungan kepada keadilan dan adab. Pernahkah kita mendengar ada orang yang menyesal karena membaca Al-Qur’an atau mendekatkan diri kepada Allah? Tentu saja tidak,” kata beliau.
Sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap generasi muda dan bangsa, Ustaz Zen mengajak para khatib Jumat untuk ikut serta menyampaikan persoalan-persoalan sosial dalam khutbahnya. Menurutnya, dengan menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan solusi atas masalah sosial, para khatib dapat membantu masyarakat untuk lebih peka dan peduli terhadap lingkungan serta sesama muslim.
“Kita harus mencari solusi bersama, dan berusaha menjalankan hukum Islam sesuai kemampuan kita. Dengan begitu, kita menunjukkan bahwa kita peduli pada masa depan generasi muslim dan bangsa ini,” ungkapnya penuh harap.
Ustaz Zen mengakhiri tausyiahnya dengan pesan yang kuat, mengajak masyarakat untuk tidak menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Namun, ia juga mengingatkan agar umat berhati-hati dalam melangkah agar tidak tersesat dalam mengambil keputusan.
“Tidak ada alasan untuk menyerah menghadapi tantangan, tetapi kita juga harus berhati-hati agar tidak salah dalam melangkah. Mari kita berdakwah dengan hikmah, perlahan-lahan menyadarkan masyarakat akan pentingnya kepedulian terhadap masalah yang ada di sekitar kita,” pesannya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat memilih pemimpin yang benar-benar mencintai bangsa dan negaranya, serta selalu mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. “Libatkan masyarakat dalam menyelesaikan masalah ini, dan pastikan kita memilih pemimpin yang benar-benar mencintai bangsa dan negaranya,” pungkas Ustaz Zen Muhammad Al Hadi.