Jakarta, Rasilnews – Ratusan orang, baik muslimin dan muslimat mengikuti aksi damai “Parade Memuliakan Al-Qur’an dan Mengecam Penistaan Al-Qur’an” di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (2/7), sebagai respon atas aksi pembakaran salinan Kitab Suci Al-Quran di Swedia beberapa waktu lalu.
“Pada hari ini kita berdiri di sini, sebagai representasi Umat Muslim Indonesia dalam rangka membela Al-Quran dan mengecam mereka yang menistakan Al-Quran,” kata Sakuri S.H, Amir Majelis Ukhuwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) dalam sambutannya seperti dikutip dari MINA.
Menurut Sakuri, Pemerintah Swedia harusnya mencontoh Indonesia yang menghargai Al-Quran, jangan sampai negara tersebut menjadi musuh Umat Muslim di seluruh dunia.
Amerika Serikat, Rusia, negara-negara Muslim, termasuk Indonesia sudah mengecam aksi penistaan Al-Quran di Swedia tersebut.
Sementara koordinator lapangan, Dian Sulis mengatakan bahwa, aksi Parade Al-Quran diikuti oleh sekitar 200-500 orang dari wilayah Jabodetabek, termasuk komunitas One Day Khatam Quran (ODKQ).
Parade Al-Quran, kata Dian Sulis, disi dengan kegiatan membaca Al-Quran satu sampai dua juz di kawasan Monas dan penandatanganan petisi untuk bersaksi membela kemuliaan Al-Quran dan mengecam penistaan Al-Quran.
“Tidak hanya peserta aksi yang ikut tanda tangan, namun beberapa warga yang sedang berolahraga ikut tanda tangan,” kata Dian.
Menurut Dian, setelah ini sedang dalam perizinan untuk melakukan aksi lanjutan di depan Kedutaan Besar Swedia di Jakarta untuk memprotes aksi pembakaran Al-Quran tersebut.
Dunia baru-baru ini digegerkan dengan aksi eseorang yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika membakar salinan kitab suci umat Islam di bawah perlindungan polisi di depan masjid Stockholm, Rabu (28/6).
Penodaan itu bertepatan dengan Idul Adha, salah satu hari besar agama Islam yang dirayakan di seluruh dunia.
Tindakan tersebut telah menimbulkan kecaman luas dari dunia Islam, seperti Indonesia, Turkiye, Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Palestina, Arab Saudi, Maroko, Irak, Iran, Pakistan, Senegal, Maroko, Mauritania dan lainnya.