Bekasi, Rasilnews – Jurnalis Senior Nuim Khaiyath mengapresiasi kontribusi organisasi Islam, Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sekolah, pesantren hingga perguruan tinggi yang didirikan oleh Muhammadiyah.
Sebagaimana data yang disebutkan Presiden Jokowi dalam pembukaan Muktamar 48 Muhammadiyah di Surakarta, Jawa Tengah pada Sabtu (19/11).
“Lebih dari 170 perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah dan 1.364 SMA/sederajat, 1.826 SMP/sederajat, 2.817 SD/sederajat, dan juga 20.233 TK, PAUD, dan kelompok bermain yang dimiliki oleh Muhammadiyah dan Aisyiah dan juga 440 pesantren,” ujar Jokowi.
Nuim menyatakan, Muhammadiyah telah menjalankan amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Ini penting dicatat karena ada dalam undang- undang (1945), Muhammadiyah ini didirikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Nuim dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahim AM 720Khz edisi Senin (21/11).
Bukan hanya sejalan dengan UUD 1945, lanjut Nuim, kontribusi Muhammadiyah juga selaras dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu alaihiwasallam. Rasulullah dalam sabdanya menggambarkan pentingnya pendidikan bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan.
“Apa yang dilakukan muhammadiyah sangat penting dalam islam. Seperti yang dikatakan oleh Rasulullah, siapa yang mendidik satu laki-laki, berarti mendidik satu orang dan jika mendidik satu perempuan berarti mendidik satu generasi,” ucap mantan Kepala Siaran Bahasa Indonesia di Radio Australia itu.
Nuim mengatakan, kata ‘berkemajuan’ yang selalu digunakan Muhammadiyah dalam setiap kegiatannya menunjukkan pergerakan organisasi tersebut menuju perubahan-perubahan nyata. Sama halnya yang dilakukan Rasulullah saat mengubah dunia, membawa manusia keluar dari zaman jahiliyah.
Penyiar kelahiran Medan yang saat ini menetap di Melbourne, Australia itu menilai, Muhammadiyah sangat mencerminkan ajaran Islam, yaitu memberdayakan semua orang untuk berpikir, tidak terbatas untuk umat Islam saja. Hal itu terbukti dari banyaknya lembaga pendidikan Muhammadiyah yang dibuka untuk umum, termasuk untuk ajaran agama lain.[]