Jakarta, Rasilnews – Milad ke-48 Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi momentum untuk menguatkan komitmen kebangsaan dan meningkatkan partisipasi umat dalam pembangunan untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur, dan sejahtera.
“Kami mengusung tema Milad ke-48 MUI, memperkokoh persatuan dalam bingkai keberagaman menuju Indonesia yang lebih sejahtera dan bermartabat,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Milad ke-48 MUI Lukmanul Hakim di Jakarta, Selasa (25/7), seperti dikutip dari MINA.
MUI akan menggelar puncak tasyakur Milad ke-48 di Griya Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (26/7). Proses tasyakur milad akan berlangsung mulai pukul 18.00 hingga 22.00 WIB.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir pada puncak peringatan tersebut, serta sejumlah tokoh agama, ormas Islam, hingga tokoh-tokoh negeri.
Lukman mengatakan komitmen kebangsaan menjadi sangat penting hari ini mengingat suhu politik jelang pemulihan umum (pemilu) 2024 mulai memanas.
Dia menjelaskan ada empat pilar dasar yang diperkuat melalui peringatan ulangan tahun organisasi para ulama dan cendekiawan Muslim yakni persatuan, keberagaman, kesejahteraan, dan bermartabat.
“Ini menjadi kesatuan dimana persatuan Indonesia berdiri kokoh mengikat keberagaman etnis, agama, dan budaya di Nusantara,” katanya.
Menurutnya, puncak Milad memang berlangsung pada 26 Juli 2023. Namun ada beberapa acara yang mengiringi baik setelah maupun sebelum tanggal tersebut.
Sejak 20 Juni sampai 20 Juli 2023 MUI menyelenggarakan lomba penulisan untuk jurnalis dan lomba dakwah. Pada 26 sampai 28 Juli 2023 akan ada giat Annual Conference on Fatwa Studies ke-VII. Sementara pada 26 Juni sebelum puncak, bakal digelar kongres seni dan budaya Islam.
“Selain beberapa iringan kegiatan baik pra maupun pasca pada puncak Milad MUI ke-48 akan ada deklarasi kebangsaan yang dibacakan bersama-sama,” katanya.