Jakarta, Rasilnews – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan Medical Emergency Tim (EMT) ke-5 untuk bertugas ke Jalur Gaza, Senin (29/7).
Tim EMT 5 ini terdiri dari empat orang relawan, yaitu satu dokter spesialis bedah syaraf, satu dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi, satu dokter spesialis anastesi serta satu dokter spesialis penyakit dalam.
Sebelumnya, satu dokter sudah berangkat lebih dulu ke Jordan dan tiga orang lainnya menyusul dari Jakarta pada hari Senin. Tim EMT 5 ditargetkan bisa segera masuk ke Jalur Gaza awal Agustus ini.
Salah satu relawan yang merupakan dokter spesialis bedah syaraf, dr. Dany K Ramdhan, mengaku bersemangat untuk berangkat ke Jalur Gaza, karena sudah lama menanti untuk diberangkatkan ke sana.
“Sudah kewajiban kita membantu saudara-saudara kita di sana dan setelah berbulan-bulan menunggu, Alhamdulillah dikasih kesempatan untuk ke sana,” ujar Dany.
Dany mengatakan, Tim EMT 5 rencananya akan bertugas selama satu bulan, namun tetap melihat situasi karena bisa saja lebih dari perkiraan.
“Rencananya kita akan bertugas di RS An Nasser, di sana nanti kita akan bertugas sesuai dengan bidang kita masing-masing. Kalau dikasih kesempatan, kita juga harus melihat situasi di Gaza Utara, bagaimana Rumah Sakit Indonesia,” tambahnya.
“Mudah mudahan apa yang kita upayakan diridhoi Allah, bermanfaat buat umat dan buat keluarga,” tuturnya.
Dany juga mengajak masyarakat untuk jangan pernah berhenti memperjuangkan saudara-saudara di Gaza, karena sekecil apapun usaha yang dilakukan tetap akan bernilai.
MER-C secara berkelanjutan mengirimkan tim medis ke Jalur Gaza melalui kerja sama dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Saat ini ada 5 relawan MER-C yang berada di Jalur Gaza, yaitu satu relawan medis, tiga relawan non-medis, dan satu Liaison Officer Tim EMT yang baru saja berhasil kembali masuk Gaza pada 16 Juli 2024.