Jakarta, Rasilnews – Lembaga Medis Kegawatdaruratan, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), mengajukan usulan kepada pemerintah Indonesia untuk mendirikan rumah sakit lapangan di daerah berbatasan dengan perbatasan Rafah, Gaza Selatan. Hal ini bertujuan untuk memberikan bantuan kesehatan kepada warga Palestina di Jalur Gaza yang menjadi korban agresi pendudukan Israel.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan bahwa Gaza sedang menghadapi krisis kesehatan yang serius. Jumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Jalur Gaza semakin menipis, sementara jumlah korban terus bertambah, dengan lebih dari 80.000 orang mengalami luka-luka.
“Dalam situasi ini, kami mendorong pemerintah Indonesia untuk berkolaborasi dengan Mesir guna mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Rafah. Dengan demikian, jarak antara korban di Gaza dengan fasilitas kesehatan dapat sangat diminimalkan,” ujar Sarbini dalam konferensi pers di Kantor Pusat MER-C, Jakarta, pada Rabu (21/2).
Sarbini menambahkan bahwa pemerintah Indonesia pernah mengirimkan rumah sakit lapangan kolaborasi antara departemen kesehatan dan TNI untuk membantu korban gempa di Kota Bam, Iran pada tahun 2004. Ia berpendapat bahwa Indonesia dapat mengulangi upaya serupa di Rafah.
Pemerintah Mesir juga memberikan lampu hijau dengan membuka kesempatan bagi lembaga internasional untuk mendirikan rumah sakit lapangan di Rafah.
“Kesempatan ini dapat diambil oleh pemerintah Indonesia sebagai representasi solidaritas dengan warga Palestina, terutama karena rumah sakit Indonesia di Gaza saat ini lumpuh,” tegasnya.