Malam ini, MER-C Berangkatkan Tim Bedah ke Turkiye

Tim Bedah MER-C berangkat ke Turkiye dari Bandara Soekarno Hatta, Banten dalam misi kemanusiaan membantu korban gempa Turkiye, Ahad, 12 Februari 2023 (foto: Rasilnews/Edo M Abdillah)

Tangerang, Rasilnews – Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) memberangkatkan Tim Bedah yang terdiri dari enam relawan medis dan satu jurnalis untuk membantu korban gempa bumi di Turkiye, Ahad (12/2/2023).

Ketujuh relawan MER-C itu dipimpin oleh Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi dr. Risa Dumastoro sebagai Ketua Tim.

Sedangkan anggotanya ialah Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi dr. M. Nurul Qomaruzzaman, Dokter Spesialis Anastesi dr. Wahyu Bimantoro, Dokter Umum dr. T. Meaty Fransisca, Surgical Nurse Perawat Bedah Ita Muswita, Perawat Bedah Thoyib Mirad, dan Jurnalis Senior Desi Fitriani.

Tim bedah ini menjadi tim pertama yang dikirimkan MER-C ke Turkiye. Para relawan itu dijadwalkan akan terbang menuju Istanbul pada Ahad,12 Februari 2023 pukul 21.40 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.

Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad menyampaikan tim bedah yang dikirim tersebut akan bertugas di Turkiye selama dua pekan. Tetapi ada kemungkinan akan diperpanjang, tergantung kondisi di lokasi bencana.

Sarbini mengatakan, nantinya MER-C juga memperhitungkan apakah akan menerjunkan relawan medis ke Suriah.

“Kemudian kita juga akan berpikir ulang apakah nanti kita akan ke Suriah. Tergantung rekomendasi dari tim pertama ini,” ujar dr. Ben, demikian sapaannya kepada Rasilnews, Ahad (12/2/2023).

Sebagaimana diketahui, selain mengguncang Turkiye, gempa 7,8 magnitudo yang terjadi pada Senin (6/2/2023) turut menghantam Suriah dan menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.

Lebih lanjut, dr. Ben meminta dukungan kepada masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi membantu korban gempa Turkiye.

“Kita minta doa dari masyarakat Indonesia, bisa membantu saudara-saudara kita di Turkiye, karena mereka sangat mengharapkan bantuan dari kita semua,” ujarnya.

MER-C juga membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin menyumbang untuk meringankan beban para penyintas gempa Turkiye. Donasi dapat dikirim melalui rekening atas nama Medical Emergency Rescue Committee di BCA 6860099339, BSI 7015658918, dan Mega Syariah 1000209400. Sementara untuk konfirmasi dapat melalui 0811990176.

“MER-C terbuka untuk menerima bantuan, agar kita bisa kontinyu, bisa berkelanjutan untuk mengirimkan tim bedah. Karena kita lihat ini panjang, jadi tidak berhenti di satu tim tapi ada beberapa gelombang yang bisa kita kirim ke sana,” kata dr. Ben.

Dia menjelaskan, setelah tiba di Istanbul, Tim Bedah MER-C akan menuju lokasi bencana. Tetapi untuk detail lokasinya, Sarbini mengatakan ada beberapa opsi dan masih menunggu pertimbangan dan diskusi bersama rekan mereka yang ada di Turkiye.

Selain itu, Sarbini mengatakan, Pemerintah Turkiye memberikan respon yang baik dan menyambut kedatangan para relawan untuk membantu warganya yang tertimpa bencana.

Sebagai informasi, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sudah berpengalaman untuk memberikan pertolongan medis kepada korban bencana, baik bencana alam maupun non alam di dalam dan luar negeri. Antara lain gempa Palu, Lombok, Cianjur, gempa Afghanistan, hingga konflik Palestina. Lembaga kemanusiaan ini bahkan menjadi pelopor pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

Sebagaimana diketahui, bencana gempa bumi dahsyat dengan magnitudo 7,8 melanda Turkiye bagian selatan, bahkan gempa juga dirasakan hingga ke Suriah dan Lebanon pada Senin (6/2/2023).

Gempa terjadi sekitar pukul 4 dini hari waktu setempat itu mengakibatkan ribuan warga meninggal dunia dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.

Lebih dari 30 ribu jiwa meninggal akibat gempa bumi di Turki dan Suriah. Ini merupakan data terakhir yang berhasil dihimpun.

“Korban tewas gempa bumi Turki-Suriah lewati 30.000,” cuit The Spectator Index lewat akun Twitternya, Ahad (12/2).

Data korban tewas akibat gempa bumi tersebut diperkirakan bisa bertambah. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirakan korban tewas bisa mencapai 50 ribu jiwa lebih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *