Jakarta, Rasilnews – Menghadapi momen penting pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024, Mabes Polri telah mengambil langkah proaktif dengan mengerahkan sebanyak 4.992 personel untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama proses tersebut.
Karo Penmas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa jumlah personel tersebut akan disebar di sejumlah objek vital, terutama kantor-kantor penyelenggara Pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kami akan mengantisipasi potensi gangguan keamanan masyarakat dengan menempatkan personel di titik-titik strategis,” ungkap Trunoyudo kepada wartawan pada Senin (18/3).
Pengerahan personel ini juga merujuk pada permintaan pengamanan yang diajukan oleh KPU sebelumnya, yang menunjukkan sinergi antara pihak kepolisian dan lembaga penyelenggara Pemilu. Meskipun demikian, Mabes Polri tetap mengklaim tidak adanya peningkatan eskalasi aksi massa menjelang pengumuman hasil penghitungan suara Pemilu 2024.
Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Fadil Imran, menyatakan bahwa situasi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif dan terkendali. Namun, ia juga mengakui pentingnya mengantisipasi kemungkinan terburuk, mengingat pengalaman pada Pemilu 2019.
“Dalam menghadapi hasil Pemilu, kami mengimbau seluruh masyarakat untuk menghormati keputusan KPU dan memanfaatkan jalur hukum yang tersedia untuk menyelesaikan sengketa,” tegasnya.
Imran menekankan bahwa pengalaman tahun 2019 harus dijadikan pelajaran bersama untuk menjaga persatuan dan kesatuan dalam menerima hasil yang telah dipilih oleh rakyat. “Ada jalur-jalur penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dapat diambil,” imbuhnya.
Dengan demikian, langkah-langkah preventif yang diambil oleh Mabes Polri diharapkan dapat menjaga suasana kondusif dan menjamin kelancaran pelaksanaan demokrasi pada Pemilu 2024.