Lagi, Pejabat Bea Cukai Kemenkeu Berulah: Ngomong ‘Babu’ ke Warganet

Analis senior Bea Cukai Kemenkeu, Widy Heriyanto berkomentar tak pantas di media sosial (tangkapan layar)

Jakarta, Rasilnews – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akhir-akhir ini tengah menjadi sorotan publik. Terbaru, polemik perpajakan bea masuk barang berupa hadiah semakin mengulik kebobrokan instansi Pemerintah di Kemenkeu.

Salah satunya adalah sikap arogan dari pejabat Ditjen Bea Cukai Kemenkeu ketika dikomplain perihal penjelasan bea masuk barang gratis dari luar negeri.

Akun Twitter @wadawidy sebelumnya menyebut warga banyak bacot dan seperti babu.

“Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan,” kata akun tersebut dengan nama Widy Heriyanto.

Komentar Widy yang diketahui merupakan analis senior Bea Cukai Kemenkeu ditujukan untuk menjawab komplain dari warga Twitter @kerissakti, yang mengalami insiden tak mengenakkan ketika barang hadiahnya ditagih pajak oleh Bea Cukai.

Seorang warganet lain menjawab komentar Widy, “Si paling bea cukai.” Kemudian Widi kembali menjawab, “Para babu sibuk belain tuannya.”

Setelah diserang kritik pedas dari warganet di dunia maya, pemilik akun yang diduga pegawai Bea Cukai itu langsung menggembok atau memproteksi akun medsosnya. Dia kemudian memberikan klarifikasi permohonan maaf atas sikapnya di dunia maya.

“Untuk Kris dan tim dan seluruh masyarakat, saya pribadi, bukan berbicara mewakili Bea Cukai, memohon maaf atas kelalaian saya dalam memilih kata-kata yang lebih bijak pada cuitan-cuitan yang telah saya buat hingga menyinggung banyak pihak,” kata Widy di akun Twitter dikutip dikutip Jumat (24/3/2023).

“Saya juga meminta maaf kepada institusi saya, Bea Cukai, tempat saya bekerja, atas kegaduhan ini. Saya akan menjadikan momen ini sebagai pembelajaran bagi saya untuk lebih bijak kedepannya,” katanya menutup pernyataan yang ia unggah.

Terkait viralnya respon terhadap aku @wadawidy, Juru Bicara Kemenkeu Yustinus Prastowo juga meminta pegawai di lingkungan Kemenkeu lebih menahan diri dan bersikap bijak.

“Banyak terima kasih untuk masukan yang sangat baik. Kami sudah menyampaikan ke internal untuk lebih menahan diri dan bijak bersikap. Terima kasih untuk masukan dan kritik publik,” kata Yustinus di akun twitter @prastow.

Polemik bermula dari keluhan sejumlah warga terhadap penarikan dana bea masuk terhadap barang-barang hadiah dari luar negeri yang masuk ke Tanah Air.

Akun @kerissakti menceritakan pengalaman serupa dengan Fatimah Zahratunnisa yang piala kemenangannya dari Jepang ditagih bea masuk sebesar Rp 4 juta hingga sikap “malak” pegawai bea cukai.

“Waktu 2013 perusahaanya toge Production menang award Flash Game Summit di San Fransisco, tapi karena kita nggak bisa pergi terima awar, jadi pialanya dikirim ke Indonesia, sampai di Jakarta pialanya kena pajak bea cukai 1 juta lebih,” kata akun @kerissakti dengan nama akun Kris Antoni dari Toge Production bercerita.

“Mau protes cuma dibilang barang yang diimpor mau beli atau gift gratis tetap kena pajak. Gratis kena pajak tuh gimana? karena orang awam ngga ngerti apa-apa, kita iya-iya aja,” kata dia.

Aturan Bea Cukai yaitu setiap barang impor yang masuk ke Indonesia terutang Bea Masuk walaupun itu hadiah dan transaksinya USD 0.

Dikarenakan setiap barang memiliki nilai, dasar penetapan Nilai Pabean untuk Bea Masuk bukan hanya nilai transaksi atas barang bersangkutan.

Namun bisa juga berdasarkan nilai transaksi barang Identik, nilai transaksi barang serupa, metode deduksi, metode komputasi dan metode pengulangan. Terkait informasi penetapan Nilai Pabean dapat dilihat di PMK 144/PMK.04/2022.***