Ketum PP PRIMA DMI: Jurnalis Muslim Produktif Bangun Peradaban Islam di Indonesia

Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI) saat diskusi Publik "Peran Jurnalis Muslim di Era komunikasi Digital untuk Memperkuat Literasi Umat," di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (17/2). [foto: istimewa]

Jakarta, Rasilnews – Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI), Ahmad Arafat Aminullah menekankan hadirnya jurnalis muslim yang produktif untuk membangun peradaban Islam di Indonesia.

“Jurnalis muslim harus terus meningkatkan kualitas dan produktifitasnya untuk membangkitkan Islam sebagai kekuatan dunia,” tegas Arafat saat diskusi Publik “Peran Jurnalis Muslim di Era komunikasi Digital untuk Memperkuat Literasi Umat,” di Hotel Balairung, Jakarta, Jumat (17/2).

Diskusi publik berlangsung dalam rangka Pengukuhan pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) Periode 2022-2025.

Dalam kesempatan tersebut Arafat menyampaikan, di tengah perkembangan disrupsi teknologi informasi begitu pesatnya saat ini, tak bisa dipungkiri kehadiran media sosial membuat informasi jadi jauh lebih riuh dan bising. Di mana semua orang menyebutnya sebagai era post truth.

“Kini yang dibutuhkan bukan mencari informasi yang perlu, tapi informasi mana yang baik dan benar. Melihat, berbicara dan mengaplikasikanya serta dampaknya bagaimana,” ujarnya.

Arafat mengatakan, media Islam dan jurnalis Muslim saat ini dituntut supaya pandai berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi untuk menunjukkan bahwa mereka adalah wartawan profesional yang mampu mengikuti perkembangan zaman serta senantiasa mewarnai kiprah kesehariannya dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamiin.

PJMI, menurutnya, harus bisa memilih dan memilah terkait dalam menyampaikan informasi tersebut, serta mampu menerapkan sebagai jurnalis yang menjunjung tinggi akhlak.

“Jurnalisme Islam harus bisa menyampaikan informasi yang benar, mengangkat isu-isu Islam Minoritas serta melakukan aksi untuk keperpihakannya kepada Islam minoritas tersebut,” ujarnya.

Arafat menegaskan, peran PJMI sangat strategis untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan bagi ummat Islam, kita butuh sosok dan figur-figur yang amanah, yang mampu menyampaikan pesan itu dengan kebenaran.

Ia lalu mengingatkan terkait penderitaan muslim minoritas Uighur di Tiongkok.

Menurutnya, umat muslim Indonesia harus memandang ini sebagai panggilan bagaimana persaudaraan, toleransi, dan solidaritas juga dapat kita tunjukan dalam masalah Muslim Uighur ini.

“Kita harus merasa memiliki tanggung jawab, konstribusi, dan peranan yang nyata terhadap permasalah ini. Jika tidak ada yang membela saudara-saudara muslim yang masih tertindas di sana, lalu siapa lagi. Ini juga pengejawantahan sabda Rasulullah, bahwa seorang Muslim harus peduli dengan Muslim yang lain,” ujarnya.

Arafat mengatakan, dukungan untuk minoritas Uighur yang menerima diskriminasi tidak berhenti pada berdoa dan mengirimkan bantuan kemanusiaan saja.

“Kita berjuang untuk Uighur sebagaimana mendukung hak-hak saudara saudara kita seperti penduduk Palestina, Kashmir, dan pengungsi Rohingya. Indonesia adalah negara besar yang bermartabat dan toleran. Saatnya kita meminjamkan suara dan ulurkan tangan untuk Minoritas Muslim Uighur,” pungkas Arafat.

Kemudian, Arafat menyampaikan selamat atas dilantik dan dikukuhkannya pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) periode 2022 – 2025.

“Selaku Ketua Umum PP PRIMA DMI, kami ucapkan selamat, sukses, dan semoga berkah untuk para pengurus Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia yang baru saja dilantik dan dikukuhkan,” ucapnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *