Kemuliaan Harus Dijaga dari Maksiat, Ustaz Heri Nurdi Ingatkan Para Siswa IMC di Hari Santri 2024

Cibubur, Rasilnews – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2024, Ustaz Heri Nurdi, selaku Pembina Upacara, menyampaikan pesan mendalam kepada para siswa Insan Mandiri Cibubur (IMC). Dalam upacara yang penuh khidmat,, Ustaz Heri menekankan pentingnya menjaga kemuliaan diri dengan menjauhi maksiat, serta bagaimana adab dan perilaku baik menjadi pondasi utama dalam meraih cita-cita dan kesuksesan.

Dihadapan para Guru dan Siswa IMC, Ustaz Heri mengingatkan bahwa kemuliaan harus dijaga dari kemaksiatan, “Kemuliaanmu jangan kau nodai dengan maksiat. Kalian di IMC dididik oleh guru-guru yang mulia dan saleh. Ketika ingin mulia, jalani satu syarat yaitu jauhi maksiat, dan kemuliaan itu akan menjadi milik kalian. Namun, ketika adab kalian buruk, Allah akan membuat perhitungan dengan kalian. Sebanyak apapun cita-cita yang kalian inginkan, jika kalian bermaksiat, maka semua itu akan rusak.” ujarnya di Lapangan Basket dan Futsal SMPIT SMAIT Insan Mandiri Cibubur dan SD Silaturahim Islamic School, Cibubur, Selasa (22/10/24)

Ustaz Heri juga menyampaikan kisah teladan Imam Syafi’i, seorang ulama besar yang memiliki kecerdasan luar biasa dan integritas moral tinggi. Beliau mengatakan bahwa pada usia muda, Imam Syafi’i sudah menunjukkan keistimewaannya dengan menghafal kitab al-Muwaththa’ karya Imam Malik pada usia 20 tahun. “Imam Malik mengagumi Imam Syafi’i sembari berkata, ‘Wahai Muhammad (Syafi’i), sesungguhnya Allah telah memancarkan cahaya di hatimu, maka jangan engkau sia-siakan cahaya itu dengan maksiat. Esok akan banyak orang yang berdatangan untuk belajar kepadamu.’ Pujian ini menjadi kenyataan, dan Imam Syafi’i kemudian menjadi panutan umat di berbagai belahan dunia Islam, termasuk di Indonesia,” tambahnya.

Kisah Imam Syafi’i menjadi suri tauladan bagi umat. Saat ini ada empat madzhab besar yang berkembang dan bertahan, yaitu Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab Syafi’i, dan Madzhab Hambali. Khususnya di Indonesia, mayoritas umat Islam menganut Madzhab Syafi’i, yang digagas oleh Muhammad bin Idris as-Syafi’i pada abad ke-2 Hijriah. “Madzhab Syafi’i mendapat apresiasi luar biasa dari umat Islam dunia dan dianut oleh sekitar 28 persen populasi muslim dunia, atau sekitar 439,6 juta jiwa dari total 1,57 miliar penduduk muslim di seluruh dunia,” jelasnya.

Penganut Madzhab Syafi’i tersebar di berbagai negara seperti Mesir, Arab Saudi, Suriah, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan beberapa wilayah lainnya. Di Indonesia, sejarah perkembangan Islam erat kaitannya dengan Madzhab Syafi’i, menjadikannya sebagai madzhab yang paling banyak diikuti oleh kaum muslimin di Nusantara.

Dalam momentum Hari Santri ini, Ustaz Heri menutup dengan pesan penting bagi para pelajar untuk selalu menjaga adab, menjauhi maksiat, dan terus menuntut ilmu sebagai jalan menuju kemuliaan. “Jangan sia-siakan masa muda kalian. Ketika kalian mengutamakan adab dan ilmu, maka Allah akan memberikan kemuliaan yang hakiki,” pungkasnya.

Upacara peringatan Hari Santri ini juga menjadi momen refleksi bagi para siswa untuk memahami pentingnya peran santri dalam menjaga moral dan akhlak mulia di tengah kehidupan modern yang penuh tantangan.

Peringati Hari Santri Nasional, Indonesia Kenang Peran Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015. Tahun ini, peringatan jatuh pada Selasa (22/10/2024), mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan.” Tema tersebut diambil untuk mencerminkan semangat para santri dalam menghadapi tantangan zaman dan meraih masa depan yang lebih baik.

Peringatan ini bertujuan untuk mengenang kontribusi santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Hari Santri Nasional pertama kali diperingati oleh kalangan pesantren sebagai bentuk penghargaan atas peran ulama dan santri dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Melalui peringatan ini, masyarakat diharapkan dapat meneladani serta melanjutkan perjuangan para ulama dan santri dalam menjaga kedaulatan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *