Al Quds, Rasilnews – Puluhan pemukim zionis dipimpin ekstrimis Yahuda Ghalik menyerbu masuk Masjidil Aqsha melalui pintu gerbang al-Maghoribah, dikawal ketat pasukan kepolisian zionis pada Selasa (10/1/2023) pagi.
Pusat Informasi Palestina (Palinfo) melaporkan, kepolisian zionis menebarkan personil dan satuan khusus sejak pagi di pelataran Masjidil Aqsha dan di sejumlah pintu gerbang untuk mengamankan serbuan masuk kelompok zionis dan mengusir paksa para jamaah dari pelataran masjid.
Laporan tersebut mencantumkan, sekitar 164 pemukim yahudi, termasuk ekstrimis Yahuda Ghalik, menyerbu masuk Masjidil Aqsha, dan berkeliling di pelataran Al-Aqsha, kemudian menunaikan ritual Talmud di kawasan timur Al-Aqsha.
Kepolisian Israel disebutkan, telah memperketat prosedur masuk bagi warga Al-Quds ke Masjidil Aqsha, memeriksa kartu identitas dan menahan beberapa di antaranya di pintu masuk bagian luar.
Kelompok Kuil Yahudi mengawali tahun 2023 dengan mengajukan sejumlah tuntutan yang berupaya merusak Masjidil Aqsha dan menjadikannya sebagai tujuan strategis, untuk menyukseskannya di masa Menteri keamanan baru, Itamar ben Gvir.
Di antara tuntutannya yaitu membuka gerbang Al-Aqsha secara penuh bagi kelompok yahudi setiap hari termasuk di hari raya dan hari Sabtu, memperpanjang jam masuk hingga sore hari, memudahkan prosedur masuk bagi kelompok yahudi di pintu masjid, memperlebar pintu gerbang dan membangun jembatan batu.
Baru-baru ini, organisasi “Kembali Ke Sinagog” menyampaikan permintaan resmi kepada pihak kepolisian Israel, untuk mengijinkan penyembelihan kurban paskah yahudi pada April depan, di dalam kawasan Masjidil Aqsha.
Sejak tahun 2014 lalu, kelompok Kuil Yahudi terus berupaya menghidupkan ritual kurban di dalam Masjidil Aqsha, dan telah digelar latihan untuk merealisasi hal itu, dengan keyakinan bahwa kurban paskah di dalam Al-Aqsha mampu menghidupkan semangat untuk membangun Kuil Yahudi.