Kasus Jet Gulfstream, Pengamat Kebijakan Publik Himbau Pejabat Publik Tidak Nir Empati

Cibubur, Rasilnews – Isu penggunaan pesawat jet pribadi yang ditumpangi Kaesang Pangarep dan istrinya, Erina Gudono, disorot warganet. Keduanya diduga berangkat ke Amerika Serikat menggunakan jet Gulfstream G650 keluaran Gulfstream Aerospace.

Kaesang, yang juga merupakan putra Presiden Joko Widodo dan Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI), melakukan perjalanan ke Amerika Serikat menggunakan pesawat jet komersial Gulfstream. Hal ini menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk para netizen yang mempertanyakan etika di balik penggunaan fasilitas mewah oleh figur publik.

Dalam acara “Dialog Topik Berita” yang disiarkan oleh Radio Silaturahim pada Kamis (29/08/2024), H. Achmad Nur Hidayat M.P.P, seorang ekonom dan pemikir kebijakan publik Indonesia yang akrab disapa Matnoer, mengungkapkan pandangannya mengenai kasus ini. Dipandu oleh Bang Ichsan, Matnoer menyoroti pentingnya transparansi dan kepekaan terhadap kondisi masyarakat oleh pejabat publik.

“Sebagai seorang ahli kebijakan publik, ketika kasus ini melibatkan Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi yang kini juga menjadi tokoh publik sebagai Ketua Partai PSI, persoalan ini tidak bisa dianggap remeh,” ujar Matnoer.

Menurut Matnoer, Kaesang yang kini menjadi figur publik seharusnya menyadari bahwa setiap tindakannya akan selalu menjadi perhatian masyarakat. “Meskipun secara pribadi Kaesang memiliki hak untuk pergi ke mana saja, tetapi sebagai putra presiden dan tokoh publik, tindakannya perlu diperhatikan. Publik ingin tahu bagaimana seorang tokoh publik bertindak dan berperilaku, terutama terkait penggunaan fasilitas mewah seperti jet pribadi,” tambahnya.

Matnoer juga menekankan bahwa masyarakat mengharapkan para pemimpin mereka memiliki simpati terhadap kondisi rakyat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. “Saat ini, masyarakat Indonesia sedang merasakan sulitnya kehidupan ekonomi. Dalam situasi seperti ini, pejabat publik seharusnya menunjukkan simpati dan empati, bukan justru memamerkan kekayaan atau fasilitas mewah yang tidak bisa dijangkau oleh banyak orang,” tegas Matnoer.

Lebih lanjut, Matnoer mengingatkan tentang pentingnya kesetaraan hukum di Indonesia. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW yang menegaskan bahwa hukum harus berlaku sama bagi semua, baik pejabat maupun rakyat biasa. “Saya kira, sangat wajar jika masyarakat menuntut penjelasan dari Kaesang tentang dari mana asal dana yang digunakan untuk menyewa jet tersebut. Jika memang tidak ada konflik kepentingan, tentu saja sah-sah saja menggunakan fasilitas mewah. Namun, jika ada, maka hukum harus ditegakkan,” katanya.

Matnoer juga menyoroti gaya hidup Presiden Jokowi yang sebelumnya dikenal dengan kesederhanaannya, “Kita ingat sembilan tahun lalu, Presiden Jokowi terkenal dengan kesederhanaan gaya hidupnya yang membuat banyak orang terkesan, termasuk Anies Baswedan yang saat itu terinspirasi oleh Jokowi. Namun, sekarang kita melihat perubahan signifikan, terutama ketika putranya menggunakan jet pribadi, yang jelas-jelas berada jauh di atas kelas ekonomi yang dulu sering digaungkan oleh Presiden Jokowi kepada para pejabat,” ungkap Matnoer.

Di akhir dialog, Matnoer memberikan nasihat bagi para calon pejabat publik dan masyarakat dalam menghadapi pemimpin yang menunjukkan perilaku tidak pantas. “Nasihat saya bagi calon pejabat publik adalah untuk selalu mengedepankan kepentingan rakyat, menunjukkan empati dan simpati terhadap kondisi masyarakat, dan menghindari perilaku yang dapat mencederai kepercayaan publik. Jika kita membiarkan hal ini terus berlanjut, maka kita sedang mengkhianati integritas hukum di negeri ini,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *