Bekasi, Rasilnews – Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2005-2013, Abdullah Hehamahua menyoroti kabinet “gemoy” Presiden Prabowo Subianto yang dinilai akan memakan banyak dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Problemnya adalah persoalan anggaran. Jadi kalau misalnya, 100 menteri itu 100 mobil mewah, lalu BBM-nya, supirnya, apa segala macam. Bagaimana menghitungnya, sementara APBN (tahun 2025) hanya Rp 3.500 triliun,” ujarnya dalam siaran Topik Berita Radio Silaturahim 729 AM di Bekasi pada Jumat (25/10) pagi.
Apalagi, kata Abdullah, tahun depan Indonesia harus membayar utang negara yang jatuh tempo serta bunganya sebesar Rp 1.000 triliun.
“Tahun depan, Prabowo harus mengeluarkan 1.000 triliun untuk membayar utang jatuh tempo dan bunganya. Jadi uang tinggal 2.500 triliun di APBN. Bagaimana untuk membayar 100 menteri dan wakil menteri, belum lagi asistennya, ada lagi staf khusus dan utusan khusus. Dalam Teori Manajemen, tidak pernah ditemukan pola seperti ini dan ini masalah serius sehingga Prabowo memang saya akui kalau bicara dan pidato luar biasa tapi lupa substansinya, secara operasional bagaimana,” kata Abdullah.
Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka telah melantik 109 menteri dan wakil menteri termasuk kepala badan/lembaga di kabinet Merah Putih.
Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran ini terdiri dari 7 menteri koordinator (menko), 41 menteri, dan 56 wakil menteri (wamen), dan 5 kepala badan/lembaga.
“Kita lihat misalnya Amerika itu penduduknya 300 juta lebih, menterinya cuma 15 orang. China itu 1,5 miliar penduduknya, menterinya 25 orang. Ini Indonesia 280 juta penduduk, menterinya 100 orang,” ucap Abdullah membandingkan jumlah menteri kabinet Merah Putih dengan negara-negara lain.
“Saya sebagai orang yang tesis dan disertasinya soal manajemen sumber daya manusia, menurut Teori Manajemen, semakin lebar organisasi, makin tinggi organisasi, makin sukar mengawalnya,” tambahnya.
Abdullah mengatakan, kabinet 100 menteri pernah terjadi di masa Soekarno tapi tidak bertahan lama karena memang sulit mengawal kabinet yang gemuk.***