Yogyakarta, Rasilnews – Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikan dan norma yang ada.
Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik.
Namun di tengah maraknya media sosial yang bertebaran di dunia maya saat ini, media radio masih menjadi andalan alternatif untuk mendapatkan informasi berita.
Ketua Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. M. Sularno, MA menyampaikan bahwa harus ada upaya untuk ‘menjatuh cintakan’ kembali minat anak muda terhada radio, “mari kita usahakan cara yang brilian untuk mengajak minat masyarakat terutama kaum muda agar kembali mau mencintai radio., ” Ujarnya dalam acara Pelatihan Pengelolaan Media Sosial Untuk Radio Dakwah di Unisia Yogya, Sabtu (18/06).
Sularno menegaskan bahwa upaya upaya untuk mengembalikan kecintaan masyarakat kepada radio terutama radio dakwah harus dilakukan secara terstruktur dan terarah.
Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap perkembangan Radio Dakwah harus disambut hangat. Karena itu dibutuhkan perhatian khusus dari para pemangku kebijakan radio, “Radio dakwah saat ini sudah menjadi kebutuhan karenanya dibutuhkan upaya lebih serius dari pemerintah dan pemilik Radio untuk mensiarkan dakwah via Radio, ” Tegasnya.
“Perjuangan untuk bisa menembus pemerintah agar media AM bisa ‘diopeni’ harus senantiasa bergulir, ” Ujarnya dihadapan peserta pelatihan.
“Karena itu menurut hemat saya perlu ada pelatihan seperti ini agar pengelolaan semakin baik dan menumbuhkan kerjasama yang luas, saling bersinergi dan bermakna untuk mengembalikan kejayaan radio dakwah yang akan datang, ” Tandasnya.