Cibubur, Rasilnews — Israel telah memberlakukan larangan terhadap operasi Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza, yang berpotensi menutup akses bantuan penting bagi warga Palestina. Kebijakan ini dikhawatirkan akan semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza, yang selama ini bergantung pada bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
Kebijakan Israel tersebut memunculkan banyak reaksi dari berbagai pihak. Ustaz Syamsi Ali, yang aktif menyuarakan dukungannya terhadap Palestina, menyampaikan pandangannya terkait kebijakan ini. Menurutnya, keputusan Israel ini menunjukkan bahwa negara tersebut semakin tidak mengindahkan hukum internasional dan bertindak tanpa kendali. “Israel tidak ada lagi nilai yang dianggap bisa sejalan dengan hukum internasional. Semua kan terasa hilang. Israel ini melakukan apa saja sehendaknya, seperti dia merasa menguasai dunia dan dunia seolah-olah tidak mampu melakukan apa-apa pun yang melawan Israel,” ujar Ustaz Syamsi.
Ia menekankan bahwa situasi ini seolah-olah memperlihatkan kelemahan dunia, khususnya dunia Islam, dalam menghadapi tindakan Israel yang semakin tidak terkendali. “Memalukan sekali. Tidak saja bahwa dunia Islam salah, tidak mampu melakukan apa-apa. Seolah seluruh dunia tidak bisa apa-apa di hadapan negara Israel itu,” tambahnya.
Ustaz Syamsi Ali menyerukan agar pemimpin-pemimpin dunia Islam dapat bersatu dan menunjukkan ketegasan sikap terhadap Israel. Ia berharap, kepemimpinan Indonesia yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dapat mengambil peran strategis dalam mendorong kerja sama di antara negara-negara Muslim untuk mencari solusi. Ia bahkan menyebut nama Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora, yang saat ini memiliki posisi penting di pemerintahan, untuk aktif menangani isu ini.
“Kalau Indonesia di bawah pimpinan Prabowo ini bisa berperan strategis dengan kabinet yang kuat, saya harap ada langkah nyata. Apalagi, di kabinet ada sosok seperti Anis Matta, teman saya, yang paham kondisi dunia Islam dan tantangan yang dihadapi Palestina. Ini jadi cobaan baginya untuk membangun kolaborasi yang bisa menyatukan kekuatan negara-negara Islam,” kata Ustaz Syamsi dengan penuh harap.
Menurutnya, Israel merasa semakin leluasa melakukan tindakannya karena dunia seolah diam, bahkan mungkin menyerah. “Mereka menghina dunia, seolah dunia tak bisa berbuat apa-apa. Dan saya kira, harus ada keberanian dari pemimpin dunia Islam untuk mengubah keadaan ini,” ujarnya.
Tantangan dan Peran Dunia Islam dalam Krisis Timur Tengah
Ustaz Syamsi juga menyoroti bagaimana Israel dapat terus menguji reaksi dunia internasional melalui eskalasi di berbagai kawasan seperti Gaza, Lebanon, dan mungkin Iran di masa mendatang. “Jika dibiarkan, tindakan Israel di Gaza dapat meluas hingga Lebanon atau bahkan Iran. Dan, walaupun Amerika mendukung Israel, mereka juga tak ingin terlibat konflik besar-besaran yang bisa memicu Perang Dunia Ketiga,” jelasnya.
Menurut Ustaz Syamsi, saat ini hanya dunia Islam yang memiliki potensi untuk menahan laju tindakan Israel. “Israel tidak akan berhenti begitu saja. Yang bisa menghentikan Israel adalah kita, komunitas Islam. Karena itu, dunia Islam harus bersatu dan bertindak,” katanya tegas. “Kita tidak bisa lagi berharap banyak dari negara-negara Barat, khususnya Amerika, karena mereka pun secara domestik banyak dipengaruhi oleh kelompok-kelompok tertentu.”
Ustaz Syamsi menekankan pentingnya kerjasama strategis antara negara-negara Muslim seperti Turki, Malaysia, dan Indonesia, yang bisa menjadi poros untuk menghadapi Israel secara kolektif jika negara-negara Timur Tengah memilih untuk tidak terlibat.
Sebagai imam di Islamic Center of New York dan direktur Jamaica Muslim Center, dirinya menilai bahwa Indonesia memiliki posisi yang sangat strategis untuk mempengaruhi arah kebijakan dunia terhadap Palestina. Indonesia, yang juga anggota G20, dapat memainkan perannya di kancah internasional dengan aktif memperjuangkan hak-hak Palestina.
“Mudah-mudahan pemerintahan Indonesia yang baru, terutama Kementerian Luar Negeri, dapat benar-benar memperhatikan isu ini secara serius. Ini cobaan bagi menteri dan wakil menteri luar negeri yang baru, khususnya dalam menangani dunia Islam,” ungkap Ustaz Syamsi. Menurutnya, pendekatan diplomasi yang strategis harus diutamakan untuk mencari solusi konkret daripada sekadar mengutuk tindakan Israel yang sudah biasa dilakukan selama ini.
Ia menutup dengan pesan tegas kepada dunia Islam dan Indonesia untuk tidak lagi diam di tengah tindakan Israel yang semakin merajalela. “Israel harus dihentikan dengan cara apa pun. Jangan sampai mereka terus berbuat seenaknya memperlakukan Palestina dan dunia. Ini adalah ujian nyata bagi dunia Islam, terutama bagi Indonesia sebagai negara yang dipertimbangkan di kancah internasional,” pungkasnya.
sebagai penutup Dialog Topik Berita, dengan semakin terhambatnya bantuan dari UNRWA, warga Palestina di Gaza kian mengalami tekanan. “Badan PBB ini telah menjadi penyedia layanan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok yang tak tergantikan bagi jutaan pengungsi Palestina. Kini, dengan kebijakan baru dari Israel, kebutuhan mendasar rakyat Palestina semakin berada dalam ancaman,” imbuhnya dengan nada haru.