Jalur Gaza, Rasilnews – Tentara Zionis Israel melanjutkan serangan tanpa henti di Jalur Gaza, Palestina di tengah pemadaman total jaringan telekomunikasi dan internet, Sabtu (28/10), Anadolu melaporkan.
Wartawan Anadolu di lapangan menyampaikan, pemboman tersebut sebagian besar terpusat di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Internet dan komunikasi terputus ketika militer Israel mengatakan pihaknya mengintensifkan pemboman di Gaza dan bahwa pasukan daratnya “memperluas operasi.”
Badan-badan bantuan internasional mengatakan mereka tidak dapat menghubungi staf mereka. “Gaza telah kehilangan kontak dengan dunia luar,” kata Koordinator PBB untuk Palestina, Lynn Hastings.
“Saluran telepon/internet/jaringan seluler terputus. Rumah sakit dan operasi kemanusiaan tidak dapat dilanjutkan tanpa komunikasi, energi, makanan, air, dan medis. Keselamatan warga sipil, termasuk pekerja kesehatan/jurnalis/staf PBB yang berada dalam risiko besar. Perang punya aturan. Warga sipil harus dilindungi,” kata Lynn di akun X-nya.
Semetara itu, Direktur Senior Penelitian, Advokasi, Kebijakan dan Kampanye di Amnesty International, Erika Guevara-Rosas menyampaikan warga sipil Palestina sudah terkepung di Jalur Gaza yang diduduki dan sekarang juga terjebak dalam pemadaman komunikasi total.
“Kami menyerukan kepada Israel untuk segera mengakhiri serangan-serangan yang tidak pandang bulu dan tidak proporsional yang telah menewaskan dan melukai begitu banyak warga sipil, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak. Infrastruktur internet dan telekomunikasi juga harus dipulihkan sebagai hal yang mendesak, untuk memungkinkan operasi penyelamatan di tengah serangan udara Israel dan perluasan operasi darat,” ujar Erika.
Konflik yang sedang berlangsung dimulai pada 7 Oktober ketika kelompok pejuang Palestina, Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa – sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Militer Israel kemudian melancarkan pemboman tanpa henti terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Setidaknya 7.326 warga Palestina tewas dalam serangan Israel. Sekitar 70% dari kematian warga Palestina adalah perempuan dan anak-anak, menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara korban tewas di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.
Majelis Umum PBB menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, dengan 120 negara memberikan suara untuk resolusi yang diajukan oleh Yordania. Namun Israel menolak resolusi itu.***