Jakarta, Rasilnews- Pemerintah Indonesia terus waspada dalam menghadapi pandemi COVID-19, apalagi munculnya beberapa subvarian baru.
“Pemerintah terus mengantisipasi penyebaran subvarian (Omicron), baik BA.4 maupun BA.5. Tingkat transmisi komunitas mencapai angka 8/25 orang per 100 ribu. Jadi sesuai dengan level WHO, kita masih di Level 1, karena standarnya 20 per 100 ribu,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Senin (18/7).
Selain dua subvarian tersebut, pemerintah juga memantau vairan baru BA.2.75 yang tengah beredar di sejumlah negara. BA.2.75 awalnya beredar di India dan kini sudah masuk ke 15 negara, termasuk Indonesia.
Airlangga mengatakan, angka Reproduksi Efektif (Rt) nasional menunjukkan tren penurunan dalam tiga pekan terakhir.
“Tingkat reproduksi efektif (Rt) relatif melandai dalam tiga minggu terakhir dari 1,27 turun 1,26 dan 1,24. Dan Rt semua pulau masih di atas 1. Untuk (Rt) di luar Jawa Bali: Sumatra di 1,29, NTT-Kalimantan-Sulawesi di 1,18, Maluku di 1,08,” kata Menko Ekon.
Airlangga menambahkan, penambahan kasus harian tertinggi terjadi di wilayah Jawa-Bali yang berkontribusi sebesar 95 persen. Sementara untuk di luar Jawa-Bali penambahan kasus hariannya masih sangat rendah dan relatif landai.
“Untuk di luar Jawa Bali, kasus (harian) yang relatifnya masih rendah dan landai. Yang (kasus) aktif masih (tinggi) di Sumatra Utara, Kalsel, Kaltim, Sumsel, Sulsel, dan Kalteng,” ujarnya.
Dalam keterangan persnya, Airlangga yang merupakan koordinator PPKM ini menyampaikan berdasarkan data asesmen situasi COVID-99 per tanggal 16 Juli 2022, terdapat kabupaten/kota di luar Jawa-Bali dengan level transmisi komunitas yang mulai naik, yaitu di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Adapun 385 kabupaten/kota lainnya berada pada level Transmisi Komunitas Level 1.
“(Terlepas dari peningkatan kasus harian), tingkat BOR (bed occupandy rate) maupun isolasi itu juga masih dalam tingkat memadai,” kata Airlangga.
Terkait capaian vaksinasi COVID-19, Airlangga menyebutkan masih terdapat dua daerah di luar Jawa Bali yang capaian vaksinasi dosis pertama masih di bawah 70 persen, yaitu Papua dan Papua Barat.
“Dari capaian vaksin, yang masih di bawah 70 persen (untuk dosis 1) di luar Jawa Bali adalah Papua Barat dan Papua. (Untuk) dosis 2, sepuluh provinsi masih di bawah 70 persen. (Untuk) dosis 3, terdapat 28 provinsi (masih) di bawah 30 persen,” sebut Airlangga.
Berdasarkan hasil evaluasi, Airlangga mengatakan bahwa hanya Sorong, Papua yang menerapkan PPKM Level 2.
“Dari hasil evaluasi, seluruhnya di luar Jawa-Bali PPKM-nya masih Level 1 seperti yang telah kita putuskan sampai akhir bulan ini, dan yang di Level 2 hanya di Sorong, Papua Barat,” pungkasnya.