Jakarta, Rasilnews – Pemerintah Indonesia terus menggalakkan upaya untuk mengurangi prevalensi merokok dengan memperluas kawasan tanpa rokok di seluruh negeri. Langkah ini didorong oleh hasil penelitian yang menunjukkan urgensi perlunya pengendalian tembakau demi melindungi kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
Menurut Dr. Benget Saragih, Ketua Tim Pengendalian Penyakit Akibat Tembakau Kemenkes RI mengatakan bahwa penelitian tentang perilaku merokok menjadi landasan kuat dalam pengembangan kebijakan kawasan tanpa rokok, “Kami fokus pada perlindungan anak-anak dan remaja dari paparan asap rokok di ruang publik dan tempat kerja”, ujarnya kepada media dalam Media Workshop on Tobacco Control di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Kamis (13/06/24).
menurutnya, saat ini, 499 kabupaten/kota di Indonesia telah menerapkan kebijakan kawasan tanpa rokok, meskipun beberapa daerah seperti Papua masih menghadapi tantangan dalam implementasinya. Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100% kawasan tanpa rokok di seluruh wilayah pada tahun 2024.
“Kami berharap kawasan tanpa rokok ini tidak hanya mengurangi jumlah perokok aktif, tetapi juga melindungi generasi mendatang dari dampak buruk merokok,” tambah Dr. Saragih.
Para pelaku industri media dan pendidikan juga turut serta dalam mendukung upaya ini. Mereka berperan penting dalam advokasi dan edukasi tentang bahaya merokok serta pentingnya kebijakan pengendalian tembakau. “Kami terus mengembangkan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok,” ujar salah seorang perwakilan media.
Unit Berhenti Merokok (UBM) di puskesmas telah melayani lebih dari 1.000 orang setiap hari, membuktikan tingginya minat masyarakat untuk berhenti merokok. “Layanan ini menjadi salah satu langkah konkrit dalam membantu individu yang ingin mengakhiri kebiasaan merokoknya”, ungkapnya.
Pemerintah juga menekankan pentingnya sistem monitoring dan evaluasi untuk memastikan kepatuhan dan efektivitas kebijakan kawasan tanpa rokok di berbagai daerah. “Kami terus memantau implementasi kebijakan ini untuk menjamin keberhasilannya,” tambahnya.
Dengan adanya upaya kolaboratif dari berbagai pihak, Indonesia bertekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari asap rokok bagi seluruh masyarakat. “Kami berharap masyarakat dapat mendukung upaya ini untuk kebaikan bersama,” tandas Dr. Saragih.