Jakarta, Rasilnews – Pembina lembaga sosial kepalestinaan, Aqsa Working Group (AWG), Imaam Yakhsyallah Mansur menegaskan bahwa Palestina telah menang melawan Israel. Menurutnya, hal itu terlihat dari langkah-langkah perjuangan yang dilakukan milisi dan seluruh rakyat Palestina.
”Palestina telah menang dalam perang ini, Zionis Yahudi telah kalah. Palestina pasti menang dan pasti merdeka,” ujarnya saat berbicara dalam acara Malam Solidaritas Palestina yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Auditorium Hotel UTC UNJ, Jakarta Timur pada Senin (6/11) malam.
Imaam Yakhsyallah mengatakan, genosida Israel atas Bangsa Palestina tidak akan berhasil dan Allah akan memberikan pertolongan-Nya. Namun pertolongan Allah tidak datang begitu saja, butuh perjuangan seluruh masyarakat dunia, terutama umat Islam.
Kemenangan Palestina, kata Yakhsyallah, juga terlihat dari banyaknya dukungan masyarakat internasional, baik dari muslim maupun pemeluk agama lain.
“Dengan Gaza digempur habis-habisan oleh Zionis Yahudi nampaklah ajaran-ajaran agama Islam. Kita bisa lihat bersatunya umat Islam di seluruh dunia, bahkan bukan hanya umat Islam. Belum pernah ada tanggapan dunia sehebat ini,” ucapnya.
Yakhsyallah menyebutkan tiga hal yang harus dilakukan umat Islam untuk membantu Palestina. Pertama, menggalang persatuan seperti yang telah dilakukan di Monas, Jakarta. Terlihat sekitar 2 juta orang bersatu untuk menyuarakan solidaritas untuk Palestina.
“Apa yang kita lakukan di Monas kemarin harus kita lanjutkan, muslimin harus bersatu sesuai sabda Rasulullah. Berjamaah atau bersatu akan turun rahmat dan perpecahan akan menimbulkan azab,” jelasnya.
“Kedua, konsisten dengan ajaran Islam. Ini ditunjukkan oleh ikhwan-ikhwan kita di Gaza. Datang bantuan di Gaza, tidak ada yang berebutan, mereka hanya mengambil haknya. Indonesia sebagai sebuah negara telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada umat Islam untuk menjalankan syariat agamanya,” sambung Yakhsyallah.
Pertemuan semacam ini (membahas Palestina yang melibatkan semua kalangan, mulai dari pemuda, tokoh agama, seniman, dll), kata dia, mungkin tidak akan terjadi di negara-negara Timur Tengah. Sehingga menurutnya, masyarakat Indonesia harus bersyukur karena hidup di negara yang membebaskan rakyatnya mengamalkan syariat agama masing-masing dan mengekspresikan dukungan terhadap Palestina.
“Mohon maaf harus saya sampaikan. Waktu saya umroh dengan memakai syal Palestina ini, saya ditangkap oeh askar (tentara/petugas keamanan) Arab Saudi, setelah saya sampaikan ini adalah masalah kemanusiaan, mereka menolak alasan itu dan menyebut syal Palestina adalah identitas politik,” kata Yakhsyallah.
Lalu yang ketiga, Yakhsyallah menyampaikan, ialah dengan berdoa. “Terus berdoa. Insya Allah dengan tetesan doa akan menghalangi terjadinya genosida di Palestina,” tuturnya.
Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina menunjukkan, per 6 November 2023 ada 10.022 rakyat Gaza yang meninggal dunia dan 25. 408 lainnya luka-luka sejak agresi Israel pada 7 Oktober 2023.
Media pemerintah Palestina menyebut Israel telah menjatuhkan 30.000 ton bahan peledak di Gaza.
Milisi Pejuang Palestina meluncurkan balasan dengan menargetkan pangkalan militer Zionis Israel di beberapa lokasi, antara lain di Tel Aviv, Erez, Sofa, Holit, Nir Yitzhak, Al Ghajar, Al Bayyad, Al Jalil, dan Shtula. Dilaporkan dari Tel Aviv, terjadi kerusakan terutama oleh malfungsi iron dome.