Jakarta, Rasilnews – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi, mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengalami kekurangan dokter spesialis. Menurut Adib, idealnya Indonesia memiliki 78.400 dokter spesialis untuk melayani populasi sebanyak 280 juta penduduk. Perhitungan ini didasarkan pada target rasio dokter spesialis sebesar 0,28 per 1.000 penduduk.
“Saat ini, kita kekurangan sekitar 30.946 dokter spesialis,” ujar Adib dalam konferensi pers pada Kamis (22/2).
Adib juga menyoroti ketidakseimbangan distribusi dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia. Ia menekankan bahwa dokter spesialis cenderung lebih banyak terdapat di wilayah-wilayah besar, terutama di DKI Jakarta. Jumlah dokter spesialis di Jakarta mencapai sekitar 8.787, disusul oleh Jawa Barat dengan 6.293 dokter spesialis dan Jawa Timur dengan 6.234 spesialis.
“Proporsi dokter spesialis cenderung besar di wilayah-wilayah seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulsel, dan Sumut. Namun, jika kita lihat dari segi rasio, Jawa Barat dan Jawa Timur masih kekurangan dokter spesialis,” tambahnya.
Adib menyoroti pula bahwa target rasio dokter spesialis hanya tercapai di beberapa wilayah tertentu. Misalnya, dokter spesialis anak hanya memenuhi target rasio di wilayah seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Dengan kondisi ini, IDI mendorong perhatian lebih lanjut terhadap distribusi dokter spesialis di berbagai wilayah untuk memastikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas di seluruh Indonesia.