Jakarta, Rasilnews – Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) meminta agar Pemerintah Republik Indonesia segera aktif dan turut serta dalam upaya penghentian eskalasi konflik kekerasan antara Israel dan Palestina agar tidak semakin meluas ke wilayah lain dan melibatkan pihak-pihak lain, sehingga berakibat situasi global yang akan ikut memburuk.
“Keterlibatan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia dan memimpin negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam situasi ketegangan yang terus meningkat di kawasan Timur Tengah dalam hal ini kawasan Palestina dan Israel menjadi sangat penting, karena dipastikan akan membawa dampak negatif kepada negara-negara lainnya tidak terkecuali Indonesia, karena perang ini akan memicu naiknya harga minyak dunia dan Indonesia termasuk pengimpor minyak dari kawasan Timur Tengah,” ujar Ketua Umum ICMI, Prof Dr Arif Satria dalam siaran resmi pada Selasa (10/10) di Jakarta.
Dikatakan Arif, Indonesia sudah terbiasa menjadi penengah di berbagai kawasan konflik dan bersikap adil melalui Pasukan Perdamaian. Terbukti, Kontingen Pasukan Garuda selalu dapat diterima semua pihak dengan baik.
“Tentu saja dengan berkoordinasi melalui Dewan Keamanan PBB terlebih dahulu, baru kita kirimkan pasukan perdamaian kita ke sana,” ujarnya.
ICMI juga mendukung sikap resmi Pemerintah Indonesia yang tidak merubah sikap dan dukungannya atas Palestina sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945, yang meletakan Indonesia berada di garda terdepan dalam menentang setiap tindakan penjajahan di atas muka bumi.
“Namun tetap kita harus mengedepankan upaya perdamaian dalam setiap penyelesaian masalah yang terjadi, sebab kekerasan hanya akan menyebabkan kesengsaraan kepada semua pihak, baik yang menang atau yang kalah,” tegas Arif.
Menurutnya, semua pihak harus fair juga melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pihak Hamas adalah respon atas provokasi yang selalu dilakukan oleh para milisi Israel yang tak henti melakukan gangguan terhadap jama’ah di Masjid Al-Aqsa, dan selama ini didukung oleh pihak keamanan dan militer Israel.
“Jadi akar masalahnya adalah, bagaimana upaya untuk mengakhiri provokasi tersebut agar tercipta kedamaian di Yerusalem bagi seluruh agama yang berkepentingan di sana. Bahkan yang lebih baik lagi, akhiri pendudukan Israel dari wilayah-wilayah yang dijajahnya dan kembalikan hak-hak tanah atas warga Palestina yang dirampas secara paksa oleh Pemerintah Israel,” pungkas Arif.
Mengingat situasi konflik sudah memanas dan mengancam keselamatan, ICMI juga mendukung imbauan Pemerintah Indonesia agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut dan bagi yang sudah merencanakan perjalanan ke kedua wilayah tersebut untuk membatalkan rencananya hingga adanya pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.
ICMI akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. ICMI yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiaan akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.