Ichsanudin Nursi: Kemandirian Ekonomi Kunci Menghadapi Perang Dagang Global

Pengamat Ekonomi dan Politik, Ichsanudin Nursi, dalam Dialog Topik Berita pada Selasa (08/04/25), mengungkapkan bahwa Indonesia harus fokus pada kemandirian ekonomi untuk menghadapi tantangan global. Ia menilai, ketergantungan pada impor dan kebijakan ekonomi yang lemah berpotensi merusak stabilitas negara, terlebih dalam situasi perang dagang dan ketidakpastian ekonomi dunia yang semakin meningkat.

Jakarta, Rasilnews – Amerika Serikat seringkali dipandang unggul dalam berbagai sektor, seperti makanan cepat saji dan industri perfilman, negara tersebut juga menghadapi masalah serius seperti krisis perumahan, ketimpangan sosial yang tinggi, dan ketidakstabilan ekonomi yang semakin terasa.

Dalam pemaparannya, Ichsanudin menjelaskan bahwa perang dagang dan kebijakan tarif balik antara negara-negara besar adalah gejala dari ketidakstabilan ekonomi global. Ia menambahkan, isu ini sudah disampaikan kepada para pejabat publik Indonesia sejak 2008 hingga 2015, namun anehnya, banyak yang baru menyadari dampaknya saat ini. “Saya sudah menyampaikan hal ini sejak 2008 hingga 2015, tetapi kini baru banyak yang menyadari betapa pentingnya memahami masalah ekonomi global ini,” ujar Ichsanudin.

Salah satu contoh yang ia soroti adalah kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh Menteri Keuangan Indonesia, yang menurutnya gagal menjaga stabilitas ekonomi negara, terutama dalam hal nilai tukar yang menurun tajam. “Pemerintah seharusnya memahami bahwa menjaga stabilitas ekonomi itu sangat penting. Mengapa? Karena nilai tukar yang jatuh itu mencerminkan kegagalan kebijakan,” tambahnya.

Ichsanudin menekankan bahwa Menteri Keuangan Indonesia memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas ekonomi negara, mengingat posisinya sebagai pemegang kuasa keuangan negara sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003. “Menteri Keuangan adalah kuasa keuangan negara, bukan hanya sekadar wakil presiden. Sesuai dengan konstitusi, ia memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga ekonomi negara,” ungkap Ichsanudin.

Dalam konteks ini, Ichsanudin mengaitkan pemikirannya dengan doa Nabi Ibrahim yang tercatat dalam Al-Qur’an. Ibrahim berdoa agar kota Makkah diberkahi dengan hasil bumi meskipun tanahnya kering dan tandus. “Ibrahim sudah mengajarkan kita tentang pentingnya kemandirian pangan, meskipun tanahnya tandus. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketergantungan pada impor akan merusak ekonomi negara,” jelas Ichsanudin.

Lebih lanjut, Ichsanudin menekankan pentingnya kedaulatan ekonomi, yang menurutnya menjadi kunci untuk menghindari krisis. Negara tidak boleh menyerahkan sumber daya alamnya kepada pihak luar, melainkan harus mengelolanya sendiri demi kepentingan rakyat. “Kedaulatan ekonomi itu harus dijaga. Negara tidak boleh menyerahkan sumber daya alamnya kepada negara lain. Itu prinsip dasar yang diajarkan oleh para pendiri bangsa,” tegasnya.

Sebagai contoh positif, Ichsanudin mengapresiasi keberhasilan Vietnam yang berhasil melakukan negosiasi menguntungkan dalam perang dagang global. Keberhasilan ini menurutnya menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana Indonesia dapat melindungi kedaulatan ekonominya di tengah persaingan global yang semakin ketat. “Vietnam berhasil dalam negosiasi perang dagang, sementara Indonesia masih tertinggal. Ini adalah tanda bahwa kita perlu memikirkan kembali kebijakan ekonomi kita,” ujar Ichsanudin.

Ichsanudin menyatakan bahwa perang dagang bukan sekadar soal tarif dan negosiasi, tetapi lebih kepada bagaimana negara melindungi kepentingan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Negara yang bijak dalam mengelola ekonomi dan sumber daya alamnya akan memiliki kemandirian yang kuat. “Perang dagang ini bukan hanya soal tarif, tapi tentang melindungi kesejahteraan bangsa. Negara yang tidak memiliki kemandirian akan sulit bertahan,” pungkas Ichsanudin.

Ichsanudin mengajak Indonesia untuk kembali fokus pada kedaulatan ekonomi dan memastikan bahwa negara dapat berdiri tegak di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin meningkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *