Bekasi, Rasilnews – Pemerintah telah memberikan sinyal akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya harga BBM RON 90 atau Pertalite dan juga Solar Subsidi. Muncul isu bahwa harga BBM Pertalite akan menjadi Rp 10.000 per liter dari yang saat ini Rp 7.650.
Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy menyatakan, tarik ulur harga BBM ini bukanlah hal yang baru. Sebelumnya pernah terjadi tarik ulur kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi UMKM, tapi akhirnya batal.
“Tarik ulur harga BBM ini bukan baru, pernah terjadi juga tarik ulur pajak untuk UMKM akhirnya batal. Pernah juga tarik ulur macam-macam lah, sehingga dianggap tidak memberikan kepastian,” ujarnya dalam wawancara Topik Berita Radio Silaturahim 720 AM, Cibubur, Bekasi edisi Selasa (23/8).
“Nah, ketika ada kepastian tapi malah menguntungkan oligarki bisnis, baik domestik maupun global. Maka muncul pertanyaan, ini kepastian untuk warga negara Indonesia atau warga asing yang ada di Indonesia? Atau kepastian hanya untuk kelompok pengusaha? Sementara rakyat yang sebagian besar adalah konsumen itu selalu didikte oleh kekuatan korporasi,” sambungnya.
Noorsy menyebut, pemerintah hanya memberikan kepastian kepada korporasi dan mengabaikan rakyat Indonesia sebagai pemegang kedaulatan di negara ini.
Saat ditanya, altruisme kebijakan apa yang seharusnya diambil oleh pemerintah terkait masalah BBM ini, Noorsy menjawab dengan mengatakan bahwa pemerintah tak memiliki prinsip berbagi atau yamg disebut sebagai altruisme itu.
“Altruisme itu prinsip berbagi, emang ada prinsip berbagi di mereka (pemerintah)? Kalau ada prinsip berbagi nggak ada istilah oligarki. Emang ada altruisme di mereka? Nggak, mereka senang kok menjadi satu satunya partai pemegang saham dalam pemerintahan,” ujar mantan anggota DPR/MPR RI 1997-1999 itu.
Ia pun menilai Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dibagikan pada masyarakat bukanlah bagian dari altruisme. “BLT itu tetesan dari keserakahan. Saya menggunakan istilah dari Adam Smith (filsuf dan pelopor sistem ekonomi kapitalisme) –biarkan rakyat miskin mendapat sisa-sisa makan malam kita–,” kata Noorsy.
Sebagai informasi, altruisme merupakan paham (sifat) yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain. Dalam kalimat sederhana, lebih dipahami sebagai prinsip berbagi.