Cibubur, Rasilnews – Sekolah Insan Mandiri (IMC) Cibubur, yang dikenal dengan sebutan “Sekolahnya Manusia,” telah berhasil mencetak banyak siswa berprestasi melalui penerapan metode pembelajaran yang inovatif. Sekolah ini mengimplementasikan empat metode utama dalam proses belajar mengajar, yakni Tahsin, Tahfidz, Tamyiz, dan Project Based on Qur’an.
Sebagai salah satu institusi pendidikan yang menerapkan metode Tamyiz, IMC Cibubur mendapatkan kehormatan untuk menghadiri peringatan ulang tahun ke-115 Pondok Pesantren Baji Tamyiz. Sekolah ini diundang karena merupakan bagian dari jaringan pondok rekanan yang aktif melaksanakan program Tamyiz dalam kurikulumnya.
“Di Insan Mandiri Cibubur, baik di tingkat SMP maupun SMA, kami menekankan pada empat pilar utama pendidikan, yaitu Tahsin dengan metode Utsmani, Tarjim Qur’an dengan metode Tamyiz, Tahfidz dengan metode Yadain, dan Project Qur’an. Metode-metode ini sangat penting bagi kami, sehingga kami selalu berupaya menjaga kemurniannya dalam penyampaian,” ujar Kepala SMA IT IMC Oni Kelana kepada Radio Silaturahim.
Kehadiran perwakilan IMC di Pondok Pesantren Baji Tamyiz bertujuan untuk mempelajari perkembangan terbaru dalam metode Tamyiz yang dapat diadaptasi dan diterapkan di sekolah. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa pembelajaran Alquran di IMC tetap relevan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Lebih lanjut, IMC Cibubur tidak hanya fokus pada kemampuan membaca dan menghafal Alquran, tetapi juga pada kemampuan menerjemahkan dan mengaplikasikan ajaran Alquran dalam kehidupan sehari-hari. “Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya mahir membaca Alquran, tetapi juga mampu menerjemahkannya dan memahami maknanya secara mendalam,” tambahnya.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Umum Yayasan Pendidikan Silaturahim Jatikarya (YPSJ) Ichsan Thalib, Kepala SMA IT IMC Oni Kelana Ihsan Sujoni dan Ustaz Arif Kepala Asrama.
Dalam kesempatan tersebut, Pondok Pesantren Baji Tamyiz juga meluncurkan tiga inovasi baru, yaitu Tajwid BTQ (Baca Tulis Qur’an), Speed Reading untuk hafalan Alquran, dan digitalisasi pesantren yang memungkinkan pembelajaran Tamyiz dilakukan secara online. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat luas bagi masyarakat, termasuk siswa-siswi IMC Cibubur.
Harapannya, dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif, siswa IMC Cibubur dapat menghafal Alquran dengan lebih cepat dan memahami isinya secara mendalam. “Kami optimis bahwa generasi pelajar di Indonesia akan semakin cerdas, adaptif terhadap teknologi, dan tetap berpegang teguh pada Alquran dan hadis sebagai pedoman hidup,” tutup Oni Kelana.