Washington, Rasilnews – Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX sekaligus orang terkaya di dunia, menyatakan bahwa rencana ekonomi mantan Presiden Donald Trump berpotensi menimbulkan “kesulitan sementara” dalam jangka pendek. Musk, yang saat ini menjadi salah satu pendukung utama kampanye Trump, juga menyumbang sekitar $75 juta untuk Super PAC pro-Trump dalam tiga bulan terakhir.
Musk menyampaikan pandangannya ini dalam sesi balai kota lewat sambungan telepon pada Jumat lalu. Ia mengomentari usulan Trump yang mencakup pembentukan “komisi efisiensi pemerintah,” yang kemungkinan akan dipimpin oleh Musk sendiri. Komisi tersebut dirancang untuk meninjau pengeluaran federal dan mengurangi program yang dianggap tidak efisien.
“Pemotongan pengeluaran yang akan dilakukan tentu akan melibatkan beberapa kesulitan sementara,” ujar Musk seperti dikutip dari ABC News. Namun, ia menambahkan bahwa kebijakan tersebut akan memastikan “kemakmuran jangka panjang” bagi perekonomian Amerika. “Kita harus mengurangi pengeluaran untuk hidup sesuai kemampuan kita,” katanya lagi.
Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Selasa, Musk juga menanggapi komentar pengguna anonim yang memperingatkan bahwa rencana Trump, termasuk deportasi massal dan pemotongan drastis anggaran, bisa menyebabkan guncangan ekonomi. Menanggapi pernyataan tersebut, Musk berkata, “Kedengarannya tepat.”
Menurut catatan dari Komisi Pemilihan Federal, Musk telah menjadi salah satu penyumbang terbesar untuk kampanye Trump, memperlihatkan dukungan vokal melalui unggahan-unggahannya di media sosial. Penasihat senior kampanye Trump, Brian Hughes, memuji Musk sebagai sosok “jenius dan inovator,” yang memiliki visi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan.
Hughes menyatakan bahwa jika terpilih, Trump berkomitmen menunjuk Musk untuk memimpin komisi yang akan fokus memotong pengeluaran pemerintah secara signifikan.
Rencana ekonomi Trump mencakup kebijakan kontroversial, seperti penerapan tarif impor hingga 20% dan deportasi massal imigran ilegal. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan semacam ini dapat berdampak pada naiknya harga konsumen, mengingat biaya tambahan seringkali dibebankan kepada pelanggan.
Sementara itu, Trump juga mengusulkan penghapusan pajak penghasilan individu bagi semua warga Amerika. Langkah ini, menurut para ahli, hampir mustahil dilakukan tanpa menimbulkan defisit besar pada anggaran federal. Analisis dari Wharton School of Business memperkirakan bahwa rencana ekonomi Trump dapat meningkatkan defisit primer hingga $5,8 triliun dalam sepuluh tahun mendatang.
Sebagai tanggapan terhadap rencana ambisius tersebut, Musk menyatakan kesiapannya untuk memeriksa anggaran federal secara mendetail jika ditunjuk sebagai pemimpin komisi efisiensi. Menurut Musk, tugas tersebut akan melibatkan “pemeriksaan setiap baris anggaran dan mempertanyakan apakah pengeluaran tersebut benar-benar diperlukan.”
Dengan meningkatnya utang nasional AS yang kini mencapai sekitar $35 triliun, peran Musk dalam tim ekonomi Trump diharapkan dapat membawa perubahan, namun tidak sedikit yang mempertanyakan dampak jangka pendek dari kebijakan tersebut terhadap stabilitas ekonomi Amerika.